Masyarakat Inggris Kena Investasi Bodong, Nilai Kerugian Tembus Rp121 Miliar

Senin, 14 April 2025 | 07:05 WIB
Masyarakat Inggris Kena Investasi Bodong, Nilai Kerugian Tembus Rp121 Miliar
Ilustrasi investasi bodong. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penipuan investasi makin menambah korban di masyarakat dunia. Adapun lebih dari 5 juta poundsterling atau sekitar Rp 121 miliar hilang akibat penipuan investasi bodong di sebuah daerah pada tahun 2024.

Hal ini berdasarkan data baru dari Kepolisian Suffolk. Data tersebut menyebutkan angka-angka dari penipuan investasi disumbang oleh mata uang kripto sedang meningkat di daerah wilayah Inggris

Data tersebut menunjukkan bahwa siapa pun yang berusia antara 35 sampai 44 tahun kemungkinan besar menjadi sasaran. Lalu mereka yang berusia 55-64 tahun menderita kerugian finansial terbesar.

"Jika ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, hampir pasti memang begitu. Ada 233 kasus di seluruh Suffolk tahun lalu, yang totalnya mencapai 5,6 juta Poundstreling kerugian," kata Det Sup Oliver Little kepolisian tersebut dilansir BBC, Senin (14/3/2025).

"Penipuan investasi terjadi ketika penjahat mendekati individu, sering kali tiba-tiba, dan membujuk mereka untuk berinvestasi dalam skema atau produk yang tidak berharga atau sepenuhnya fiktif," tambah kepolisian tersebut. 

Dikatakan bahwa penipu mengklaim peluang dalam valuta asing, emas, time-share luar negeri, atau mata uang kripto, yang menjanjikan banyak alami penipuan.

"Pengembalian yang sangat tinggi yang jauh melebihi tren pasar normal. Promosi yang memikat. Mungkin tampak jelas, tetapi kami benar-benar akan menekankan mantra lama 'jika sesuatu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, hampir pasti memang begitu," bebernya.

Menurutnya, penipu investasi sering kali sangat terampil dalam apa yang mereka lakukan dan akan mengajukan promosi. Serta meyakinkan dan memikat tentang berapa banyak uang yang dapat mereka hasilkan, dalam waktu yang sering kali singkat.

"Jangan tergoda oleh janji menghasilkan 'uang mudah', karena dunia saham dan obligasi sama sekali tidak demikian," katanya.

Baca Juga: Standard Chartered Qatar Berpeluang Investasi Program 3 Juta Rumah Prabowo

Ia menyarankan orang untuk melakukan penelitian independen dan memeriksa dengan perusahaan yang terdaftar di Otoritas Perilaku Keuangan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI