Mohamad mengatakan saat ini memilih opsi belajar pengelolaan pangan ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya teknologi lebih mahir dalam urusan pertanian dibandingkan Malaysia.
"Beras ini kami ingin lebih tumpu kepada teknologi yang dilihat di Indonesia ini lebih advance dalam hal menemukan teknologi baru, sehingga hasilnya sampai 12 ton, 13 ton, yang paling tinggi dan rata-ratanya sudah ada di peringkat 7 ton," terangnya.