Namun, tak semua berita berujung negatif. Jika sentimen pasar membaik dan para bull (istilah untuk pembeli agresif) berhasil mengambil alih momentum, maka Pi Network berpotensi untuk bangkit dan menembus EMA 20 hari, yang akan membuka jalan menuju level resistensi psikologis berikutnya di USD1,01.
Secara keseluruhan, meskipun Pi Network mengalami kenaikan harga dalam sepekan terakhir, fundamental teknis menunjukkan sinyal peringatan. Keseimbangan RSI, tekanan dari indikator Super Trend, dan posisi di bawah EMA 20 hari menjadi pertanda bahwa perjalanan PI menuju pemulihan penuh masih jauh dari pasti.
Investor dan trader disarankan untuk tetap berhati-hati, mempertimbangkan sinyal teknikal dan mengamati dinamika pasar secara keseluruhan sebelum mengambil keputusan investasi lebih lanjut.
Apa Itu Pi Network?
Pi Network adalah proyek kripto inovatif yang dikembangkan oleh sekelompok lulusan Stanford, dipimpin oleh Dr. Nicolas Kokkalis. Proyek ini diluncurkan pada 14 Maret 2019, dengan misi menghadirkan mata uang kripto yang dapat ditambang melalui smartphone sebuah konsep yang sangat berbeda dari Bitcoin atau Ethereum yang membutuhkan perangkat keras canggih dan konsumsi listrik besar.
Dengan pendekatan yang ramah pengguna dan hemat energi, Pi Network menarik perhatian jutaan pengguna global. Hingga kini, komunitas Pi disebut "Pioneers" telah berkembang pesat dengan lebih dari 45 juta pengguna terdaftar.
Penambangan Pi dilakukan melalui aplikasi seluler, tanpa menguras baterai atau data.
Aplikasi hanya memverifikasi kehadiran pengguna setiap 24 jam. Kontribusi keamanan jaringan dilakukan melalui sistem Social Trust Graph, di mana pengguna saling memverifikasi keaslian akun.
Pi menggunakan konsensus algoritma Stellar Consensus Protocol (SCP), yang memungkinkan validasi transaksi tanpa konsumsi daya besar seperti Proof of Work. Ini membuatnya jauh lebih berkelanjutan secara lingkungan.
Baca Juga: Harga Pi Network Hampir Rp11.000, Ini Prediksi Fluktuasi Pasarnya