Profil Pencipta Pi Coin atau Pi Network, Pesaing Baru Ethereum?

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 27 April 2025 | 08:40 WIB
Profil Pencipta Pi Coin atau Pi Network, Pesaing Baru Ethereum?
Pi Network
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pi Network atau Pi Coin saat ini jadi pusat perhatian karena menjadi salah satu pemain penting dalam industri crypto. Nilai kapitalisasi Pi Network menarik perhatian orang-orang ke pendiri dan pengembangnya. Lantas, siapa pengembang Pi Coin (Pi Network) ini?

Nilai kapitalisasi Pi Network turun drastis, dari $19 miliar menjadi $4,62 miliar. Dikutip dari Crypto News, valuasi Pi Network terdilusi, sepenuhnya anjlok dari nilainya yang lebih dari $300 miliar menjadi hanya $66 miliar. Meskipun begitu, Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan, kedua pendiri dan pengembang Pi Network tetap menjadi salah satu miliarder crypto. 

Tim inti Pi Network yang dikenal pula dengan sebutan Pi Coin yang terdiri atas Kokkain dan Fan ini mengendalikan token mayoritas Pi Network senilai 20 miliar. Bila dibagi, rata-rata nilai kekayaan keduanya dari token Pi saja mencapai $6,6 miliar. 

Bagi Anda yang belum tahu apa itu Pi Network mungkin masih bingung dengan uraian ini. Pi Network merupakan proyek blockchain yang memungkinkan pemilik token menambang crypto melalui aplikasi seluler dengan murah. Pi Network disebut-sebut berpotensi menjadi sistem pembayaran global, dapat digunakan untuk beli barang dan jasa di berbagai platform.

Sejarah Pendirian Pi Network

Pi Network didirikan pada 2019 pleh Dr. Nicolas Kokkalis dan Dr. Chengdiao Fan. Keduanya merupakan lulusan stanford yang sama-sama tertarik dengan aset digital. 

Pi Network menerapkan model penerbitan token yang menurun secara eskponensial. Tingkat penambangan semakin berkurang seiring meningkatnya jumlah pengguna yang bergabung. Saat ini, Pi Network mengembangkan ekosistemnya dengan berbagai aplikasi dan layanan berbasis blockchain. 

Hingga tahun 2024, pertumbuhan Pi sebagai alat pembayaran digital semakin diterima secara global. Beberapa alasannya karena:

Baca Juga: Mengenal Pi Network: Mata Uang Digital yang Menjanjikan atau Penipuan?

1. Mudah diakses melalui aplikasi seluler.
2. Hemat energi karena menggunakan sistem konsersus berbasis kepercayaan, tidak memerlukan daya komputasi tinggi.
3. Sistem keamanan menggunakan verifikasi kYC untuk menjaga keaslian akun pengguna. 

Pengembang Pi Coin (Pi Network)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengembang dan pendiri Pi Coin (Pi Network) adalah Nicolas Kokkalis dengan Chengdiao Fan. Nicolas Kokkalis sendiri adalah seorang doktor lulusan stanford dan menjadi instruktur kelas aplikasi terdesentralisasi pertama di stanford sejak 2018. Karya Kokkalis terfokus pada penggabungan sistem terdistribusi, interaksi manusia, dan komputer untuk menghadirkan mata uang kripto untuk masyarakat umum. 

Kokkalis sangat percaya pada potensi teknis, finansial, dan sosial mata uang kripto. Ia berkomitmen menghadirkan kekuatan blockchain kepada lebih banyak orang. 

Sedangkan Chengdiao Fan merupakan seorang PhD Stanford jurusan Ilmu Antropologi. Ia memanfaatkan komputasi sosial untuk membuka potensi manusia dalam skala global. Penelitiannya difokuskan pada interaksi manusia-komputer dan komputasi sosial, khususnya bagaimana manusia menggunakan teknologi untuk mempengaruhi perilaku manusia dan masyarakat secara positif. 

Terhadap Pi Network, Chengdiao menerapkan pengetahuan dan prinsip perilaku manusia ke dalam blokchain. Chengdiao mengembangkan jaringan Pi untuk memobilisasi individu di seluruh dunia agar berpartisipasi. Selain itu, ia juga berusaha membangun ekosistem inklusif bagi warga dunia. 

Pengembangan Pi Network

Sampai 2025 ini, perkembangan Pi Network cukup menarik, tapi juga banyak kontroversi. Secara garis besar:

1. Fase Pengembangan

- Fase 1 (2019): Mulai sebagai testnet, fokus membangun komunitas dan jaringan pengguna (Pioneers) lewat aplikasi mobile mining. Tidak ada nilai tukar nyata waktu itu.

- Fase 2 (2020-2021): Peluncuran Testnet blockchain mereka. Developer mulai mengundang pihak ketiga untuk membangun aplikasi di ekosistem Pi.

- Fase 3 (2022-sekarang): Mainnet tertutup (Enclosed Mainnet). Artinya, blockchain sudah aktif, tapi transaksi Pi masih terbatas di dalam ekosistem dan belum bisa diperdagangkan bebas di bursa kripto.

2. Pencapaian

Pi Network mengklaim lebih dari 47 juta pengguna di seluruh dunia (per 2025). Mereka sudah punya beberapa aplikasi di Pi Browser seperti marketplace Pi, layanan barter, dan mini-game yang menerima pembayaran pakai Pi Coin. Sudah banyak event komunitas offline (Pi Convention, Hackathon).

3. Masalah dan Kritik

- Belum list resmi di exchange besar (seperti Binance, Coinbase).
- Belum bisa diuangkan secara bebas karena masih Enclosed Mainnet.
- Banyak orang skeptis, ada yang menganggap ini mungkin hanya "eksperimen sosial" atau sekadar mengumpulkan data pengguna.
- KYC (Know Your Customer) masih jadi tantangan besar, karena pengguna harus verifikasi identitas agar bisa menggunakan Pi di Mainnet.

4. Rencana Ke Depan

Pi Network berencana membuka Open Mainnet setelah ekosistem aplikasi dan KYC berjalan stabil. Baru setelah itu Pi bisa benar-benar bebas diperjualbelikan.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI