Optimisme pasar Asia didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan China, Lan Fo’an, yang menyebutkan bahwa pemerintah China akan mengadopsi kebijakan makroekonomi yang lebih proaktif untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Konferensi pers yang direncanakan oleh otoritas China untuk mengumumkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut menjadi perhatian utama investor.
"Jika stimulus tambahan benar-benar direalisasikan, hal ini akan menjadi katalis positif bukan hanya bagi bursa China, tetapi juga bursa negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia," kata Fanny.
Meski IHSG mencatatkan penguatan, aksi jual bersih asing masih terjadi dengan nilai sekitar Rp103 miliar. Saham-saham yang menjadi sasaran jual asing di antaranya adalah BMRI, RAJA, TLKM, UNTR, dan GOTO.
Menurut Fanny, tekanan jual asing masih dalam batas wajar dan lebih banyak dipengaruhi oleh rotasi portofolio menjelang akhir bulan.
"Selama IHSG mampu bertahan di atas support kuat, tekanan jual asing tidak akan mengubah tren jangka pendek indeks," jelasnya.
Dengan mempertimbangkan kondisi teknikal dan sentimen global yang mendukung, Fanny merekomendasikan investor untuk tetap selektif dan fokus pada saham-saham berfundamental kuat yang menunjukkan pola akumulasi. Beberapa sektor yang bisa menjadi perhatian adalah sektor infrastruktur, energi, dan perbankan.
Adapun area trading untuk IHSG hari ini diperkirakan berada dalam kisaran 6.630–6.800, dengan kecenderungan menguji resistance atas jika sentimen tetap positif hingga sesi perdagangan berakhir.
Adapun berikut daftar saham yang bisa menjadi pilihan hari ini:
- DOOH
- BREN
- PANI
- AADI
- UNTR
- TLKM
Baca Juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Terus Perkasa, Mayoritas Bursa Saham Kompak Menguat