Ke depannya, TPK Batu Ampar akan terus dikembangkan secara bertahap yang ditargetkan memiliki kapasitas terminal hingga 2,1 juta TEUs di tahun 2028. Peningkatan ini mencakup pembangunan dermaga sepanjang 1.600 meter, kedalaman alur hingga 16 meter, dan fasilitas container yard seluas 31 hektare.
TPK Batu Ampar juga diproyeksikan dapat mendorong pertumbuhan industri di kawasan Tanjung Uncang dan Tanjung Pinggir, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru dan dampak positif terhadap ekosistem pendukung lainnya.
Persero Batam juga akan menggarap potensi air-cargo terminal yang menangani 90 penerbangan/hari, serta logistik multipurpose seperti baja dan kargo cair.
“Keberhasilan pembangunan TPK Batu Ampar dapat diwujudkan berkat sinergi erat antara pemerintah, BUMN, dan para mitra strategis. Oleh karena itu, kami mengajak pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan era baru Batam sebagai salah satu pusat perdagangan dan industri dunia,” tutup Rizwan.
PT Danareksa (Persero) sepenuhnya (100%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sejak tahun 2022, Danareksa telah menjadi Holding BUMN Spesialis Transformasi dan Investasi satu-satunya di Indonesia.
Sebagai Holding BUMN, Danareksa mengelola Perusahaan dari berbagai sektor seperti Jasa Keuangan, Kawasan Industri, Jasa Konstruksi serta Media dan Teknologi. Saat ini, Danareksa memiliki 12 Entitas Anak dan 3 Entitas Asosiasi, PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Danareksa Finance, PT Danareksa Capital, PT Jalin Pembayaran Nusantara, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT BRI Manajemen Investasi, dan PT BRI Danareksa Sekuritas.