Kondisi berbeda terjadi di pasar obligasi. Indeks pasar obligasi ICBI tercatat melemah sebesar 1,61 persen month-to-date.
Meskipun demikian, secara year-to-date, indeks obligasi masih menunjukkan kenaikan sebesar 3,39 persen ke level 405,99.
Investor non-residen juga tercatat melakukan net sell tipis di pasar obligasi, sebesar Rp 0,01 triliun month-to-date. Secara year-to-date, angka net sell investor asing di pasar obligasi mencapai Rp 1,42 triliun.
Di industri pengelolaan investasi, nilai asset under management (AUM) per 30 April 2025 tercatat sebesar Rp 821 triliun, mengalami kenaikan sebesar 1,01 persen month-to-date.
Namun, serupa dengan pasar saham, secara year-to-date, AUM industri pengelolaan investasi masih mengalami penurunan sebesar 1,96 persen.
Kabar baik datang dari reksa dana yang mencatatkan net subscription sebesar Rp 6,24 triliun month-to-date.
Tapi, kinerja positif bulanan ini belum mampu membalikkan tren year-to-date yang masih mencatatkan net redemption sebesar Rp 4,88 triliun.
Di tengah tekanan jual asing di pasar saham dan obligasi, kabar menggembirakan datang dari sisi penghimpunan dana di pasar modal.
Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 56,06 triliun, dengan Rp 3,31 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 6 emiten baru.
Baca Juga: Profil Emiten PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) dan Daftar Pemegang Sahamnya
Hal ini menunjukkan bahwa minat perusahaan untuk mencari pendanaan melalui pasar modal masih cukup tinggi.