"Sejujurnya, saya pikir itu adalah posisi yang sangat terhormat. Namun, sekali lagi, negosiasi ini sedang berlangsung di Capitol Hill, dan presiden akan mempertimbangkannya jika perlu," kata kata Leavitt.
Jabatan Trump dapat memberikan tekanan lebih besar pada para pemimpin GOP yang sudah berjuang untuk menyusun RUU yang memenuhi tuntutannya untuk serangkaian pemotongan pajak besar, tanpa menambah defisit. Sehingga para petinggi fiskal partai tidak akan memberikan suaranya.
Selain itu, Trump berjanji di jalur kampanye dan sebagai presiden bahwa ia akan menghapus pajak atas upah lembur, atas tip pekerja layanan, dan atas Jaminan Sosial untuk para manula, sambil memperpanjang pemotongan pajak perusahaan yang diterapkan pada tahun 2017 selama masa jabatan pertamanya.
Perwakilan parta Republik yakni. Jason Smith, R-Mo., ketua Komite Anggaran dan Sarana DPR yang berfokus pada pajak, dijadwalkan bertemu dengan Trump pada hari Jumat.
Adapun, Johnson memberi tahu Partai Republik bahwa mereka tidak akan mampu membayar pemotongan pajak sebesar 4,5 triliun dollar As yang sebelumnya telah mereka targetkan, menurut Politico.
Selain itu, Trump juga mengusulkan penutupan "celah bunga yang dibawa", sebuah fitur dari kode pajak yang dimanfaatkan oleh investor Wall Street, NBC News melaporkan.
Namun tidak semua anggota Partai Republik mendukung perubahan ini. Senator Michael Crapo dari Idaho, Ketua Komite Keuangan Senat, menyatakan skeptis terhadap usulan tersebut dalam wawancaranya dengan komentator konservatif Hugh Hewitt, namun mengakui pengaruh besar dari posisi Trump dalam menentukan arah partai.