Saham Nissan Justru Terbang Tinggi Meski Ingin PHK 10.000 Orang

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 13 Mei 2025 | 14:18 WIB
Saham Nissan Justru Terbang Tinggi Meski Ingin PHK 10.000 Orang
Logo Nissan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sinyal tekanan ini juga ditandai dengan keputusan Nissan membatalkan rencana pembangunan pabrik baterai senilai $1 miliar di Jepang selatan, yang sebelumnya disetujui, akibat "lingkungan bisnis yang sulit".

Di tengah semua itu, penunjukan CEO baru pada bulan Maret memberikan harapan akan arah manajemen yang lebih tegas dan fokus pada efisiensi operasional.

Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, yang pernah dianggap sebagai penyelamat perusahaan pada awal 2000-an, juga terus membayangi reputasi Nissan setelah ia ditangkap pada 2018 atas tuduhan pelanggaran keuangan dan kemudian kabur ke Lebanon dengan cara dramati, bersembunyi dalam kotak peralatan musik.

Analis dari Bloomberg Intelligence, Tatsuo Yoshida, memperkirakan bahwa Nissan akan menjadi produsen mobil Jepang yang paling terdampak oleh kebijakan tarif AS.

"Nissan secara historis lebih sensitif terhadap harga dibanding Toyota atau Honda, sehingga tidak bisa membebankan biaya tambahan ke konsumen tanpa kehilangan volume penjualan yang signifikan," kata dia.

Meski demikian, keputusan PHK massal yang disertai dengan langkah efisiensi lainnya tampaknya membangkitkan harapan pasar akan pemulihan jangka panjang.

Sebelumnya, Nissan menargetkan pendapatan bersih mencapai 12,6 triliun Yen, pada tahun fiskal 2024, sedikit lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebesar 12,5 triliun Yen. Kekinian, nilai laba operasi sekarang diperkirakan sebesar 85 miliar Yen untuk tahun ini dibandingkan dengan 120 miliar Yen yang ditargetkan sebelumnya.

Nissan mengonfirmasi bahwa revisi dalam kinerja keuangan yang diharapkan dikaitkan dengan biaya yang terkait dengan rencana pemulihan yang sedang berlangsung, dan faktor-faktor lainnya. 

Bahkan, Nissan menyebut, bahwa tim manajemennya telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap aset produksi Nissan, yang menyebabkan penurunan nilai melebihi 500 miliar Yendi Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Jepang secara gabungan. 

Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Siapkan Aksi Korporasi IPTV di Tengah Laba Anjlok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI