Sektor perhotelan juga menunjukkan pertumbuhan positif, dengan peningkatan permintaan dari segmen keluarga dan pelancong bisnis.
Kinerja ini turut diperkuat oleh pertumbuhan signifikan pada pendapatan makanan dan minuman (F&B), yang ditopang oleh meningkatnya aktivitas acara sosial, kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dan penyelenggaraan event pernikahan.
"Kami tetap berkomitmen menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.” pungkas John.
Bisnis ritel, yang berfokus pada penjualan langsung barang atau jasa kepada konsumen akhir, terus mengalami evolusi signifikan.
Dulu identik dengan toko fisik, kini ritel merangkul dunia digital dengan hadirnya e-commerce dan platform daring lainnya. Persaingan di bisnis ritel semakin ketat.
Peritel harus mampu menawarkan pengalaman berbelanja yang menarik dan personal, baik secara daring maupun luring.
Inovasi menjadi kunci utama, mulai dari penerapan teknologi seperti AI untuk personalisasi rekomendasi produk, hingga strategi omnichannel yang mengintegrasikan pengalaman berbelanja di berbagai saluran.
Keberhasilan bisnis ritel saat ini sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen.
Data dan analisis menjadi senjata ampuh untuk mengidentifikasi tren, preferensi, dan kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: Emiten Ritel Hypermart Masih Rugi Rp22,3 Miliar
Dengan informasi ini, peritel dapat menyesuaikan strategi pemasaran, penawaran produk, dan layanan pelanggan secara lebih efektif.