Emiten Kontruksi Pertambangan PPRE Setujui Tak Bagi Dividen Laba Bersih 2024

Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:18 WIB
Emiten Kontruksi Pertambangan PPRE Setujui Tak Bagi Dividen Laba Bersih 2024
PT PP Presisi Tbk.(PPRE) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 di Jakarta, Sabtu (24/5/2025). [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT PP Presisi Tbk.(PPRE) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024.

Hasilnya, perseroan sepakat tidak memberikan dividen ke para pemegang saham.

Dalam rapat tersebut, PPRE menetapkan bahwa laba bersih tahun 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 90,34 miliar.

Secara rinci, 5 persen dari nilai tersebut atau Rp 4,52 miliar akan dialokasikan sebagai cadangan wajib.

Sisanya, sebesar Rp 85,82 miliar atsu 95 persen dari nilai laba bersih dimasukkan ke dalam saldo laba ditahan.

Direktur Utama PPRE, Arzan mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp 194 miliar.

Pendapatan tersebut diperoleh dari kontrak baru senilai Rp 6,8 triliun, yang sebagian besar berasal dari dua lini bisnis utama, yaitu jasa pertambangan (mining services) sebesar 70 persen dan pekerjaan sipil (civil work) sebesar 28 persen.

Sementara itu, 2 persen sisanya berasal dari lini bisnis pendukung lainnya.

Arzan mengungkapkan bahwa realisasi kinerja sepanjang tahun ini menunjukkan keberhasilan transformasi bisnis PPRE, terutama pada lini jasa pertambangan yang kini menjadi pilar utama pertumbuhan perusahaan.

Baca Juga: RUPS Tahunan 2025 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk - RUPST Alfamidi: Bertumbuh dengan Harga Kompetitif

"Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan ketangguhan strategi kami, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh untuk pengembangan usaha berkelanjutan ke depan," ujarnya di Jakarta pada Sabtu 24 Mei 2025.

Selain membahas penggunaan laba bersih, RUPST juga menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris sebagai bagian dari upaya penguatan struktur kepemimpinan perusahaan.

Adapun susunan terbaru adalah sebagai berikut setelah RUPS

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama Sekaligus Komisaris Independen: Narwanto
  • Komisaris: Maulana Malik Ibrahim
  • Komisaris: Albert SM Simangunsong

Direksi

  • Direktur Utama: Rizki Dianugrah
  • Direktur Keuangan & Human Capital Management: M. Arif Iswahyudi
  • Direktur Pengelolaan Bisnis & Operasi: Yovi Hendra

Target Kontrak Baru Naik 15 Persen

Emiten jasa pertambangan dan konstruksi berbasis alat berat di Indonesia ini mencatatkan perolehan kontrak baru pada 2024 sebesar Rp 6,8 triliun.

Capaian ini meningkat secara year-on-year (YoY), di mana perolehan kontrak baru meningkat sebesar 1,49 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp 6,7 triliun.

PPRE meresmikan Learning Center untuk Para Mekanik/(Dokumentasi PP Presisi).
PPRE meresmikan Learning Center untuk Para Mekanik/(Dokumentasi PP Presisi)

PPRE juga menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada lini pertambangan pada tahun-tahun berikutnya serta membuka peluang kerja sama dengan perusahaan lain dalam lini bisnis pertambangan.

Berdasarkan laporan keuangannya, tercatat bahwa kinerja perusahaan menunjukkan hasil positif. Hal ini didasarkan pada pendapatan dan laba bersih yang berhasil dicatatkan.

Sepanjang 2024, PPRE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 194 miliar meningkat 12,34 persen dibandingkan dengan torehan laba bersih pada 2023 sebesar Rp 172 miliar.

Angka ini ditopang oleh pendapatan PPRE sebesar Rp 3,7 triliun meningkat 11,47 persen, dibandingkan dengan pendapatan 2023 sebesar Rp 3,4 triliun.

Di mana segmen bisnis jasa pertambangan dan konstruksi mendominasi pendapatan PPRE sebesar 94,5 persen, dan sisanya berasal dari lini bisnis pendukung seperti ready mix dan penyewaan alat berat.

"Kami menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru pada 2025 sebesar10 persen hingga 15 persen, dengan fokus pada sektor jasa pertambangan," ujar Arzan.

"Melihat besarnya potensi pasar di sektor tambang ke depan, pihaknya semakin termotivasi untuk terus mendorong peningkatan nilai kontrak baru sebagai upaya strategis dalam mengakselerasi pendapatan perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," beber Arzan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI