Harga Emas Turun Tiga Hari Berturut-turut, Bisa Diborong Mumpung Murah!

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 09 Juni 2025 | 08:35 WIB
Harga Emas Turun Tiga Hari Berturut-turut, Bisa Diborong Mumpung Murah!
Pekerja menata perhiasan emas di Kantor Pusat Galeri 24 Pegadaian, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

0,5 gram: Rp1.031.000
1 gram: Rp1.958.000
2 gram: Rp3.853.000
25 gram: Rp47.506.000
50 gram: Rp94.931.000
100 gram: Rp189.782.000
250 gram: Rp474.181.000
500 gram: Rp948.145.000
1000 gram: Rp1.896.249.000

Harga Emas UBS:

0,5 gram: Rp1.029.000
1 gram: Rp1.902.000
2 gram: Rp3.775.000
5 gram: Rp9.327.000
10 gram: Rp18.554.000
25 gram: Rp46.295.000
50 gram: Rp92.397.000
100 gram: Rp184.721.000
250 gram: Rp461.666.000
500 gram: Rp922.243.000

Harga Emas Galeri24:

0,5 gram: Rp992.000
1 gram: Rp1.891.000
2 gram: Rp3.724.000
5 gram: Rp9.241.000
10 gram: Rp18.433.000
25 gram: Rp45.968.000
50 gram: Rp91.862.000
100 gram: Rp183.633.000
250 gram: Rp458.855.000
500 gram: Rp917.257.000
1.000 gram: Rp1.834.513.000

Sementara harga emas domestik cenderung menurun, pasar emas dunia menunjukkan dinamika yang sedikit berbeda. Harga emas global sedikit menanjak pada awal perdagangan Senin (9/6) pagi ini, setelah sempat tertekan pada akhir perdagangan Jumat (6/6) lalu. Penurunan pada Jumat pekan lalu disebabkan oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Dilansir dari Refinitiv, harga emas dunia mengalami penurunan sebesar 1,3% pada penutupan perdagangan Jumat (6/6/2025), berada di angka US$3.309 per troy ons. Namun, pada awal perdagangan hari ini, Senin (9/6/2025) pukul 05:47 WIB, harga emas menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0,1%, mencapai angka US$3.312 per troy ons.

Kenaikan indeks dolar AS (DXY) pada Jumat pekan lalu menjadi faktor utama yang menekan harga emas dunia. Seperti diketahui, emas dan dolar AS memiliki hubungan berlawanan; penguatan dolar cenderung membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan. DXY menguat setelah data pekerjaan AS terbaru menunjukkan adanya penambahan 139.000 pekerjaan pada bulan Mei, sedikit lebih baik dari perkiraan ekonom sebesar 126.000. Data pekerjaan yang solid ini mengindikasikan pasar tenaga kerja AS masih kuat, yang dapat memengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Turun atau Meroket?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI