Singgung Omongan Luhut, Ekonom Sebut Butuh Waktu Lama Ciptakan 67 Ribu Lowongan Kerja di Indonesia

Jum'at, 13 Juni 2025 | 13:01 WIB
Singgung Omongan Luhut, Ekonom Sebut Butuh Waktu Lama Ciptakan 67 Ribu Lowongan Kerja di Indonesia
Ilustrasi para pencari kerja mencari lowongan pekerjaan dalam Jakarta Job Fair. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berdasarkan bahan paparan yang disajikan Luhut, tertulis bahwa 67.780 lapangan pekerjaan baru yang ia maksud dapat terbentuk dari masuknya industri dua merek tekstil global ke Indonesia pada tahun ini. Namun Luhut sendiri tidak merinci perusahaan-perusahaan apa saja itu.

Dalam paparan tersebut, juga dirinci rencana sebaran pabrik dari kedua mereka tekstil tersebut. Pertama, akan ada dua pabrik di Serang dan Tangerang, Banten, dengan jumlah kebutuhan pekerja 1.520 orang.

Kedua, di Jawa Barat akan ada 11 pabrik yang berlokasi di Cirebon, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Cimahi, hingga Bekasi, dengan kebutuhan pekerja 5.469 orang.

Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/@luhut.pandjaitan)
Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/@luhut.pandjaitan)

Ketiga di Jawa Tengah, akan ada 10 pabrik yang berlokasi di Brebes, Boyolali, Demak, Slawi, Batang, Kedungkelor, hingga Pekalongan. Adapun jumlah pekerjanya mencapai 60.481 orang. Terakhir, di kawasan Jawa Timur. Total akan ada satu pabrik yang berlokasi di Pleret, dengan kebutuhan pekerja mencapai 400 orang.

"Mereka tidak pergi ke zona ekonomi khusus, mereka pergi ke kota kecil. Karena katanya sederhana, Feng Shui di sana sangat bagus, bukan di sini. Jadi yang seperti ini tidak pernah kita prediksi. Tapi tahukah Anda berapa banyak yang mereka pekerjakan? Mereka mempekerjakan 10.000 orang," sambungnya.

Di samping itu, Luhut juga menampik pandangan bahwa telah terjadi kontraksi pada industri tekstil dan alas kaki di Indonesia. Menurutnya, justru sebelumnya telah terjadi relokasi dari China ke daerah Jawa Tengah.

"Beberapa orang mengatakan tentang penurunan garmen dan alas kaki di Indonesia, yang mana tidak benar. Karena kita sangat terkejut terakhir kali bahwa dari China, mereka merelokasi sebagian industri mereka ke kota yang sangat kecil di Jawa, seperti di Jawa Tengah," ujar Luhut.

Sebagai informasi, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) per 20 Mei 2025 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun lalu, tembus 26.455 orang.

Sementara BPS mencatat per Februari 2025 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang. Jumlah pengangguran 7,28 juta orang itu setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,76%.

Baca Juga: Rahasia Lolos Seleksi Bank BRI: Panduan Lengkap Syarat dan Tips Melamar Kerja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI