Emas Antam Terpuruk, Harga Anjlok Jadi Rp 1.932.000/Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 24 Juni 2025 | 10:05 WIB
Emas Antam Terpuruk, Harga Anjlok Jadi Rp 1.932.000/Gram
Ilustrasi cara jual emas antam (Gambar oleh istara dari Pixabay)

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 23 Juni 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.932.000 per gram.

Harga emas Antam merosot sebesar Rp 10.000 dibandingkan hari Senin, 23 Juni 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.776.000 per gram.

Harga buyback itu juga anjlok Rp 10.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.

Pegawai menata kepingan emas yang dijual di Kantor Pegadaian Cabang di Kota Bengkulu, Bengkulu [Suara.com/ANTARA]
Pegawai menata kepingan emas yang dijual di Kantor Pegadaian Cabang di Kota Bengkulu, Bengkulu [Suara.com/ANTARA]

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 gram Rp 1.016.000
  • Emas 1 Gram Rp 1.932.000
  • Emas 2 gram Rp 3.804.000
  • Emas 3 gram Rp 5.681.000
  • Emas 5 gram Rp 9.435.000
  • Emas 10 gram Rp 18.815.000
  • Emas 25 gram Rp 46.912.000
  • Emas 50 gram Rp 93.745.000
  • Emas 100 gram Rp 187.412.000
  • Emas 250 gram Rp 468.265.000
  • Emas 500 gram Rp 936.320.000
  • Emas 1.000 gram Rp 1.872.600.000

Harga Emas Dunia Cenderung Naik

Harga emas dunia cenderung alami kenaikan selama paruh pertama sesi perdagangan Eropa pada hari Selasa, meskipun belum menunjukkan tindak lanjut yang kuat seiring investor mencermati sejumlah isyarat fundamental yang saling bertentangan.

Seperti dilansir FXstreet, harga logam kuning ini masih berupaya mempertahankan posisi setelah mengalami tekanan dari penguatan Dolar AS (USD) yang didorong oleh perkembangan geopolitik dan sikap hawkish dari Federal Reserve.

Tegangan geopolitik meningkat tajam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu lalu. Tindakan ini meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah, mendorong pelaku pasar untuk mencari aset safe haven seperti emas dan dolar AS.

Baca Juga: Emas Antam Stagnan di Harga Rp 1.942.000 per Gram

Di saat yang sama, Dolar AS tetap tangguh, karena didukung statusnya sebagai mata uang cadangan global dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Isyarat hawkish dari The Fed dipandang sebagai faktor yang membatasi laju kenaikan harga emas. Kebijakan suku bunga tinggi membuat logam mulia, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi kurang menarik dibanding aset lain seperti obligasi pemerintah AS yang kini memberikan yield tinggi.

Meski tertahan oleh kuatnya dolar, ketidakpastian geopolitik dan risiko perang di Timur Tengah tetap mendukung minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Pasar masih menunggu tanggapan resmi Iran terhadap serangan udara tersebut. Setiap eskalasi lebih lanjut dapat meningkatkan volatilitas dan mendongkrak permintaan emas.

Selain itu, ketidakpastian yang masih berlangsung di sektor perdagangan global juga turut memperkuat daya tarik logam kuning. Ketegangan yang belum sepenuhnya reda antara beberapa negara besar, terutama soal tarif dan perdagangan energi, memberikan dorongan tambahan bagi investor untuk berlindung pada emas.

Dari perspektif teknikal, para penjual emas masih menunggu konfirmasi arah baru, khususnya pergerakan di bawah Simple Moving Average (SMA) periode 100 serta penembusan kuat di bawah saluran naik jangka pendek.

Jika terjadi, harga emas dapat mempercepat penurunan menuju area support di kisaran USD 3.323 – USD 3.322. Jika tekanan jual berlanjut, level psikologis penting di bawah USD 3.300 bisa menjadi target selanjutnya.

Di sisi lain, level USD 3.400 menjadi resistensi kuat saat ini. Apabila harga berhasil menembus dan bertahan di atas angka tersebut, potensi penguatan emas akan terbuka lebih luas menuju kisaran USD 3.434 – USD 3.435, dan bahkan ke level USD 3.451 – USD 3.452, yang merupakan puncak hampir dua bulan terakhir.

Jika tren beli terus berlanjut, para investor kemungkinan akan mengincar rekor tertinggi sepanjang masa di area USD 3.500, meskipun level ini bertepatan dengan rintangan saluran naik yang dapat membatasi kenaikan lebih lanjut.

Pasar akan mengalihkan perhatian ke rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat, khususnya angka awal Indeks Manajer Pembelian (PMI) Global S&P untuk bulan Juni. Angka yang lebih kuat dari perkiraan dapat memperkuat Dolar AS dan kembali membebani harga emas. Sebaliknya, jika data menunjukkan pelemahan, logam mulia berpeluang mendapatkan dorongan tambahan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI