Hingga H+3 Penelusuran, 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan

Achmad Fauzi Suara.Com
Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:23 WIB
Hingga H+3 Penelusuran, 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan
Proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 29 Orang Masih Hilang [Dokumentasi BKIP Kemenhub].

Suara.com - Pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali telah memasuki hari ketiga. Pemerintah mengerahkan kekuatan penuh dari unsur laut, udara, dan darat, serta mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia.

Hingga Sabtu pagi (5/7), dari total 65 orang di atas kapal (penumpang dan awak), sebanyak 30 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal dunia, dan 29 orang masih dalam pencarian. Belum ada perubahan data sejak laporan terakhir.

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyampaikan sejak hari pertama kejadian telah menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bergerak cepat dan bersinergi dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait.

"Sejak hari pertama, saya telah meminta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bekerja cepat, tanggap, dan kolaboratif dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait. Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara, maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban," ujar Menhub Dudy dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).

Keluarga korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya tabur bunga di Selat Bali, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Sabtu (5/7/2025) [ANTARA/Novi Husdinariyanto]
Keluarga korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya tabur bunga di Selat Bali, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Sabtu (5/7/2025) [ANTARA/Novi Husdinariyanto]

Berdasarkan laporan Basarnas, pencarian hari ini diperkuat oleh kedatangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Koarmada II Surabaya. Termasuk di antaranya adalah KRI Fanildo 732, yang memiliki kemampuan deteksi bawah air hingga kedalaman 400 meter dan dilengkapi teknologi sonar canggih. 

Turut dikerahkan pula tim penyelam, helikopter, tim Kopaska, serta para ahli dari Pushidrosal.

Menhub menambahkan, sebanyak 22 penyelam diturunkan dalam misi hari ini. Seluruh penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kesiapan fisik secara menyeluruh.

"Hari ini, jajaran Kemenhub turut meninjau langsung lokasi pencarian menggunakan Kapal Patroli KPLP KN Grantin. Kami ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi optimal sebelum diterjunkan ke lapangan," kata Menhub.

Menhub juga menegaskan, perhatian terhadap para penyintas menjadi prioritas. 

Baca Juga: Menhub Telusuri Penumpang Gelap yang Tak Masuk Manifest KMP Tunu Pratama Jaya

"Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca di lokasi pencarian diprakirakan berawan tebal dengan potensi hujan ringan. 

Gelombang laut berkisar 0,5–2 meter, dengan kecepatan angin 4–20 knot. Fokus pencarian hari ini diarahkan ke sektor selatan dari titik tenggelamnya kapal, dengan operasi terkoordinasi dari udara, laut, dan darat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI