Kriteria kelayakan akan ditentukan melalui verifikasi pendapatan yang merujuk pada premi asuransi kesehatan nasional. Detail teknisnya akan diumumkan pada September.
“Kami akan memastikan persiapan menyeluruh untuk peluncuran pembayaran ini sehingga dapat berfungsi sebagai katalisator pemulihan ekonomi dengan meningkatkan konsumsi dan membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri Kim Min-jae yang juga memimpin gugus tugas lintas lembaga untuk program ini.
Bansos Ala Indonesia

Sementara itu, Indonesia juga memiliki program bantuan sosial (bansos).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan lima fokus kebijakan dalam paket stimulus ekonomi nasional.
“Bapak Presiden juga telah memutuskan untuk memberikan sebuah paket stimulus agar pertumbuhan ekonomi dapat dijaga momentumnya dan juga stabilitas perekonomian terus diperkuat. Hari ini telah diputuskan lima hal yang menjadi paket kebijakan ekonomi dengan target-target dari mereka yang akan mendapatkan manfaat dari paket stimulus tersebut,” katanya.
Salah satu bentuk bansos yang dikucurkan adalah bantuan beras 10 kilogram per bulan yang menyasar 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Program ini dianggarkan sebesar Rp11,9 triliun dan mulai disalurkan pada Juli ini untuk merespons lonjakan harga pangan.
“Bantuan beras 10 kg per bulan yang dianggarkan Rp11,9 triliun ini diharapkan disalurkan Juni, mungkin baru bisa eksekusi Juli,” ujarnya.
Baca Juga: Siap-siap! Bansos Beras Bakal Digelontorkan Minggu Ke-2 Juli
Pemerintah juga meluncurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Setiap pekerja akan menerima bantuan sebesar Rp600 ribu, yang diberikan sekaligus untuk dua bulan.
"Ada 17,3 juta yang akan mendapatkan Rp300 ribu. Kita juga memberikan penebalan bansos dengan dana Rp11,93 triliun dalam bentuk tambahan sembako Rp200 ribu per bulan," jelasnya.
Dia menekankan bahwa seluruh stimulus ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi nasional, terutama di tengah ancaman ketidakpastian global yang terus membayangi.
“Kondisi global kita semua melihat dinamis, ini akan mengubah banyak tatanan dunia, kita perlu waspada,” katanya.