Suara.com - Memiliki mobil bekas seringkali menjadi solusi cerdas bagi masyarakat di kota-kota besar yang membutuhkan mobilitas tinggi tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Berbagai lembaga keuangan, mulai dari perbankan konvensional hingga BUMN seperti Pegadaian, menawarkan fasilitas kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk mobil seken dengan skema yang kompetitif.
Namun, dengan banyaknya pilihan, pertanyaan yang muncul adalah, di antara Pegadaian, BCA, Mandiri, BRI, dan BNI, manakah yang menawarkan cicilan paling ringan dan murah?
Untuk menjawabnya, Suara.com melakukan simulasi kredit untuk pembelian mobil bekas seharga Rp150 juta dengan uang muka (DP) 30% atau sebesar Rp45 juta.
Artinya, pokok pinjaman (plafon) yang diajukan adalah Rp105 juta dengan tenor cicilan selama 3 tahun atau 36 bulan.
Perlu dicatat, perhitungan ini merupakan estimasi berdasarkan suku bunga dan biaya yang dipublikasikan. Angka final bisa berbeda tergantung pada skor kredit pemohon, tahun kendaraan, dan kebijakan terbaru masing-masing lembaga.
Adu Murah Cicilan Mobil Bekas
Dari berbagai penawaran yang ada, setiap institusi memiliki struktur bunga dan biaya yang berbeda, yang secara langsung memengaruhi total pembayaran dan angsuran bulanan.
1. BCA Finance: Kepastian Angsuran dengan Bunga Flat
Baca Juga: Mimpi Punya Mobil Nissan 7-Seater Canggih di Bawah 100 Juta? Ini 5 Rekomendasinya
BCA Finance dikenal dengan penawaran suku bunga flat yang berjenjang sesuai tenor. Untuk kredit mobil bekas dengan tenor 3 tahun (36 bulan), BCA menetapkan suku bunga di kisaran 6,75% flat per tahun.
Selain bunga, terdapat juga biaya lain yang perlu diperhitungkan.
- Pokok Pinjaman: Rp105.000.000
- Bunga (6,75% p.a): Rp7.087.500 per tahun
- Total Bunga (3 tahun): Rp21.262.500
- Total Utang: Rp126.262.500
- Estimasi Cicilan Bulanan: Rp3.507.292
Perhitungan ini belum termasuk biaya provisi dan administrasi yang bisa mencapai jutaan rupiah, yang biasanya dibayarkan di awal bersamaan dengan DP.
2. BRI Finance: Opsi Bunga Kompetitif
Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui BRI Finance juga menjadi pemain kuat di segmen ini. Berdasarkan data yang ditemukan, KKB BRI menawarkan suku bunga untuk tenor 36 bulan sekitar 6,10% flat per tahun.
Keunggulan yang ditawarkan BRI adalah pembebasan biaya provisi untuk produk KKB tertentu.
- Pokok Pinjaman: Rp105.000.000
- Bunga (6,10% p.a): Rp6.405.000 per tahun
- Total Bunga (3 tahun): Rp19.215.000
- Total Utang: Rp124.215.000
- Estimasi Cicilan Bulanan: Rp3.450.417
BRI juga memiliki penawaran lain dengan skema bunga bulanan sekitar 0,66%, yang jika dihitung per tahun menjadi 7,92%.
Opsi ini bisa menghasilkan cicilan yang sedikit lebih tinggi, menunjukkan pentingnya menanyakan detail promo yang sedang berjalan.
3. Bank Mandiri (Mandiri Tunas Finance): Jaringan Luas dan Beragam
Sebagai salah satu bank BUMN terbesar, Bank Mandiri melalui Mandiri Tunas Finance (MTF) menjadi pilihan populer.
Suku bunga untuk mobil bekas bisa bervariasi. Mengambil angka moderat di pasar, misalnya sekitar 7,5% flat per tahun, perhitungannya sebagai berikut:
- Pokok Pinjaman: Rp105.000.000
- Bunga (estimasi 7,5% p.a): Rp7.875.000 per tahun
- Total Bunga (3 tahun): Rp23.625.000
- Total Utang: Rp128.625.000
- Estimasi Cicilan Bulanan: Rp3.572.917
Bank Mandiri umumnya mengenakan biaya provisi sekitar 1% dari pokok pinjaman dan biaya administrasi. Mandiri Auto adalah kredit kendaraan bermotor bank mandiri yang diberikan secara perseorangan untuk pembelian kendaraan, baik kendaraan baru ataupun bekas.
4. BNI Multifinance: Tenor Panjang dan Proses Mudah
BNI melalui BNI Multifinance menawarkan tenor yang fleksibel, bahkan bisa lebih dari 5 tahun untuk beberapa produk.
Untuk mobil bekas, suku bunganya diperkirakan berada di level yang bersaing. Jika mengasumsikan bunga 7% flat per tahun untuk tenor 3 tahun, maka simulasinya adalah:
- Pokok Pinjaman: Rp105.000.000
- Bunga (estimasi 7% p.a): Rp7.350.000 per tahun
- Total Bunga (3 tahun): Rp22.050.000
- Total Utang: Rp127.050.000
- Estimasi Cicilan Bulanan: Rp3.529.167
Beberapa program promosi KKB BNI menawarkan bebas biaya provisi, yang bisa menjadi penghematan signifikan di awal kredit.[6]
5. Pegadaian Syariah: Skema Berbeda Tanpa Bunga
Pegadaian menawarkan produk "Cicil Kendaraan" dengan prinsip syariah, artinya tidak ada bunga.
Sebagai gantinya, nasabah dikenakan Mu'nah Pemeliharaan (biaya pemeliharaan) yang dihitung dari harga kendaraan, bukan dari jumlah pinjaman.
Tarifnya sekitar 0,9% per bulan dari harga OTR (On The Road).
Tidak ada bunga, tapi hanya biaya pemeliharaan barang atau mu'nah 0,9% kali harga kendaraan.
- Harga Mobil: Rp150.000.000
- Mu'nah Pemeliharaan per bulan (0,9% x Rp150 juta): Rp1.350.000
- Cicilan Pokok per bulan (Rp105 juta / 36 bulan): Rp2.916.667
- Estimasi Total Cicilan Bulanan: Rp4.266.667
Meskipun terlihat lebih tinggi, skema Pegadaian menawarkan angsuran tetap dengan uang muka yang terjangkau, mulai dari 20% untuk mobil.
Terdapat pula Mu'nah Akad (biaya administrasi) sebesar Rp200.000 di awal.
Berdasarkan simulasi di atas, untuk pinjaman Rp105 juta selama 3 tahun, BRI Finance menawarkan estimasi cicilan bulanan terendah (Rp3.450.417), diikuti oleh BCA Finance (Rp3.507.292).
Namun, skema Pegadaian Syariah, meskipun cicilannya tampak paling tinggi, menawarkan prinsip berbeda tanpa bunga riba yang mungkin lebih diminati sebagian kalangan.
Penting bagi calon debitur untuk tidak hanya membandingkan cicilan bulanan, tetapi juga total biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya provisi, administrasi, dan asuransi.
Selalu lakukan konfirmasi langsung ke lembaga keuangan pilihan Anda untuk mendapatkan penawaran terkini dan terbaik.