Terus Alami Kerugian, Domino Pizza Tutup 233 Gerai di Asia Timur

Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:27 WIB
Terus Alami Kerugian, Domino Pizza Tutup 233 Gerai di Asia Timur
Ilustrasi Domino's Pizza. [Unspalsh]
Kesimpulan
  • Domino's Pizza Enterprises melaporkan kerugian tahunan
  • Jaringan pizza ini menutup 233 toko 
  • Catatan keuangan Domino's Pizza Enterprises 

Suara.com - Domino's Pizza Enterprises melaporkan kerugian tahunan perdananya usai melantai di bursa.

Hal ini menunjukkan penurunan tertajam dalam hampir dua bulan di Australia.

Domino's Pizza Enterprises (DMP), operator waralaba utama terbesar merek tersebut di luar Amerika Serikat, melaporkan kerugian tahunan sebesar 2,40 juta dolar AS atau sekitar Rp 39 miliar.

Apalagi, awal tahun ini membuat operator jaringan pizza ini menutup 233 toko yang merugi di negara Asia Timur tersebut.

Dilansir BBC, Rabu (27/8/2025), operator jaringan pizza ini juga memperingatkan awal tahun keuangan baru yang suram, dengan penjualan turun 0,9 persen dalam tujuh minggu pertama.

Hal ini sangat kontras dengan ekspektasi pertumbuhan sebesar 3,1 persen dalam enam bulan pertama tahun ini.

Ilustrasi ekonomi menurun (Gerd Altmann/Pixabay)
Ilustrasi ekonomi menurun (Gerd Altmann/Pixabay)

Tentunya ini membuat Domino terpukul keras oleh kinerja yang terus melemah di beberapa dua pasar utamanya.

Salah satunya Jepang dan Prancis, dengan penutupan toko di Prancis berdampak signifikan pada laba bersihnya.

Selain itu, melemahnya permintaan pascapandemi dan meningkatnya biaya input di Jepang semakin menekan laba di salah satu pasar terbesarnya.

Baca Juga: GOTO Masih Dililit Kerugian, Tapi Masih Ada Kabar Baik

Menurut situs web perusahaan, Domino's saat ini mengoperasikan 773 toko di Jepang dan 435 gerai di Prancis.

"Prancis terus jauh di bawah ekspektasi tahun ini, dengan 32 penutupan toko, penjualan yang lebih rendah, dan tekanan margin di seluruh jaringan," tegas perusahaan tersebut.

Sebelumnya, Domino's Pizza resmi mengumumkan rencana penutupan seluruh cabangnya.

Kejadian ini terjadi di Rusia, dimana pemilik franchise tersebut mengumumkan akan menutup semua gerainya di negara dengan julukan beruang merah tersebut pada Senin (21/8/2023).

Seperti dilansir BBC News, DP Eurasia melakukan penutupan seiring makin tidak kondusifnya kondisi di Rusia.

Setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, kondisi di negara Rusia makin memburuk dengan banyaknya sanksi ekonomi yang diterima dari negara-negara Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?