- Boeing merekrut pekerja baru untuk menggantikan ribuan anggota serikat IAM yang mogok sejak 4 Agustus 2025
- Langkah ini menuai kritik serikat pekerja yang menilai Boeing enggan bernegosiasi dan justru memperparah masalah manajemen
- Perusahaan memastikan pekerja baru akan mendapat pelatihan dan sertifikasi penuh demi menjaga kelancaran produksi pesawat serta peralatan militer
Suara.com - Boeing berencana membuka lowongan kerja usai para pekerja melakukan aksi mogok kerja.
Keputusan ini diambil untuk menyelesaikan pesawat Boeing yang sempat tertunda.
Dilansir CBS news, Jumat (5/9/2025), perusahaan berencana merekrut pekerja baru untuk menggantikan anggota International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) yang mogok kerja.
Lalu, juga mencari karyawan yang bisa merakit amunisi, pesawat tempur, dan pesawat militer lainnya di wilayah St.Louis.
"Hari ini, kami memulai proses perekrutan pekerja pengganti permanen untuk peran manufaktur. Ini akan memastikan kami memiliki staf yang memadai untuk terus mendukung pelanggan kami," ujar Wakil Presiden Boeing Defense, Dan Gillian, dalam sebuah pesan kepada karyawan dilansir CBS News, Jumat (5/9/2025).
"Setelah karyawan manufaktur baru ini direkrut, mereka akan menjalani pelatihan dan sertifikasi yang sama seperti yang kami wajibkan bagi semua rekan satu tim kami," tambah dia.

Sebelumnya, para pemimpin serikat pekerja mendesak Boeing untuk melanjutkan negosiasi.
Presiden IAM International, Brian Bryant, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Boeing memperparah kesalahan manajemennya.
"Perusahaan mengatakan bahwa mereka berencana merekrut pekerja pengganti untuk membangun pesawat dan peralatan militer, alih-alih bernegosiasi dengan tenaga kerja mereka yang berdedikasi, berpengalaman, dan terampil," katanya.
Baca Juga: 500 Wartawan dan Presenter di Amerika Kena PHK, Ini Penyebabnya
Perusahaan pun telah menggunakan karyawan non-serikat untuk mempertahankan produksi sejak pemogokan dimulai pada 4 Agustus.
Setelah, 3.200 anggota Distrik 837 IAM memberikan suara 67 persen untuk menolak tawaran kontrak empat tahun terbaru dari perusahaan.
Penolakan ini membuat perusahaan merekrut karyawan kembali.
Sebagai informasi, gaji di Boeing sangat bervariasi berdasarkan peran, tetapi rata-rata umumnya mencakup 118.000 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,8 miliar per tahun untuk perusahaan secara keseluruhan.
Namun, pekerjaan peran teknik seperti Arsitek Perangkat Lunak berpotensi menghasilkan lebih dari 150.000 dolar AS atau sekitar Rp 2,4 miliar per tahun.
Dan posisi level pemula rata-rata sekitar 46.000 dolar AS per tahun.