Bisnis Berdampak Indonesia Jadi Magnet Baru bagi Investor

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 25 September 2025 | 13:22 WIB
Bisnis Berdampak Indonesia Jadi Magnet Baru bagi Investor
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) mendapatkan pelatihan untuk mengembangkan Bisnis Berdampak [Ist].
Baca 10 detik
  •    Investasi bisnis berdampak di Indonesia potensinya semakin terbuka lebar

  •    InnoLAB 2025 menampilkan 25 organisasi masyarakat sipil di hadapan investor

  •    Diskusi InnoLAB menyoroti pentingnya fondasi bisnis kuat untuk kemandirian

Suara.com - Potensi investasi di sektor bisnis berdampak (impact business) di Indonesia kian terbuka lebar. Hal ini tergambar dalam ajang Innovation Lab 2025 (InnoLAB) yang digelar Re.Search (Platform Usaha Sosial/PLUS) di Ganara Art Space, Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Ajang ini menghadirkan 25 organisasi masyarakat sipil (OMS) dari berbagai daerah yang mempresentasikan prototipe unit bisnis mereka di hadapan mitra eksternal, calon donor, hingga investor.

Rangkaian acara yang berlangsung selama empat bulan ini ditutup dengan Demo Day, yang menjadi magnet tersendiri bagi kalangan investor maupun lembaga pembiayaan sosial.

Ormas Diduga Palak Pedagang di Medan Satria Rp100 Ribu untuk Acara Ultah, Polisi: Belum Tahu Benar atau Tidak (Ist)
Ilustrasi Ormas (Ist)

Dalam sesi Demo Day, OMS peserta InnoLAB mendapatkan tanggapan, pertanyaan, sekaligus masukan konstruktif dari dewan juri yang terdiri dari pelaku industri hingga lembaga keuangan, di antaranya CEO Rumah BUMN Jakarta Nendra Sarina, Head of Legal, Compliance & Risk Director YCAB Ventures Devyta Wijaya, Senior Investment Manager Yayasan KEHATI Mozaika Hendarti, serta Senior Grants Manager Ford Foundation Esther Parapak.

Salah satu peserta, Martino dari Yayasan Palasara Widya Indonesia, mengaku program ini membuka peluang baru bagi pengembangan bisnis sosialnya.

"Melalui program ini saya berkesempatan mengembangkan unit bisnis 25 Jam Kreasi bersama rekan-rekan yang membutuhkan kesempatan kedua untuk kembali berdaya, meskipun menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial," ujarnya seperti dikutip, Kamis (25/9/2025).

Selain pitch bisnis, InnoLAB juga menghadirkan diskusi inspiratif bertajuk 'BERDIKARI: Berani Diversifikasi Pendanaan untuk Kemandirian Organisasi' dengan menghadirkan pakar lintas bidang, termasuk Tri Mumpuni (IBEKA), Bertram Flesch (SukkhaCitta), dan Jaqualine Wijaya (Seraya).

Diskusi ini menyoroti pentingnya fondasi bisnis yang kuat agar mampu mengidentifikasi peluang sekaligus risiko investasi.

"Pelajari terlebih dahulu kebutuhan pelanggan untuk memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan, sehingga produk yang ditawarkan dapat menjadi solusi yang tepat. Jangan menunggu hingga sempurna, karena hal itu justru dapat menghambat langkah untuk segera memulai," kata Bertram Flesch, Chief Sustainability Officer SukkhaCitta.

Baca Juga: Pasar K3 Indonesia Dilirik Global, Peluang Bagi industri Lokal untuk Ekspansi

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI