-
Forum CBI Connect 2025 menekankan inovasi manajemen risiko, dukungan UMKM, dan transparansi informasi kredit untuk memperluas inklusi keuangan.
-
Literasi kredit penting untuk membantu masyarakat dan UMKM mengelola risiko serta merencanakan keuangan dengan lebih percaya diri.
-
Dengan pemahaman kredit yang lebih baik, individu dan pelaku usaha bisa tumbuh secara finansial, aman, dan siap menghadapi peluang ekonomi.
Suara.com - Literasi kredit menjadi kunci bagi masyarakat untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan mengambil keputusan finansial yang tepat. Dengan pemahaman yang cukup, individu maupun pelaku usaha bisa menghindari risiko over-exposure, memperbaiki reputasi kredit, serta menyiapkan diri untuk mencapai tujuan hidup jangka panjang.
Selain itu, literasi kredit juga membantu memperluas inklusi keuangan sehingga layanan perbankan dan pembiayaan bisa lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dalam konteks ini, Credit Bureau Indonesia (CBI) menggelar forum CBI Connect 2025 yang mempertemukan regulator, perbankan, fintech, pelaku UMKM, dan asosiasi industri. Forum ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam manajemen risiko kredit sekaligus meningkatkan literasi kredit di masyarakat.
Aslan Lubis, Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan OJK, menekankan, “Melalui forum seperti ini, Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan dapat memperkuat perannya dalam ekosistem jasa keuangan, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat dan UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan lebih luas.”
CBI menyoroti tiga hal utama yang menjadi fokus untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan. Pertama, inovasi manajemen risiko kredit.
Peter Sugiapranata, Direktur Penjualan CBI, menjelaskan, “Dengan kombinasi inovasi ini, lembaga keuangan bisa mengambil keputusan kredit dengan lebih hati-hati dan percaya diri.”
Kedua, forum ini menekankan pentingnya mendukung pertumbuhan UMKM yang inklusif. Melalui SME Bureau dan SME Report, lembaga keuangan dapat memahami profil calon nasabah UMKM secara lebih cepat dan menyeluruh, sehingga proses pembukaan rekening maupun underwriting menjadi lebih efisien.
Tiffany Octaviana, Head of CBI SME Bureau, mengatakan, “Kami tidak hanya menyediakan data, tetapi juga intelligence yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis lebih akurat.”
Ketiga, literasi kredit bagi masyarakat juga mendapat perhatian khusus. Dengan aplikasi mobile SkorKu, individu bisa mengakses informasi skor kredit pribadi secara transparan dan mudah.
Baca Juga: Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
Transparansi ini memungkinkan masyarakat memahami kondisi keuangan mereka, mengelola risiko, dan lebih siap merencanakan masa depan finansial.
Anton K. Adiwibowo, Presiden Direktur CBI, menutup forum dengan menekankan, “CBI Connect 2025 dirancang sebagai ruang kolaborasi untuk mendorong adopsi teknologi dan data dalam memperkuat manajemen risiko, membuka peluang pertumbuhan bagi lembaga keuangan, serta membangun jaringan dan kepercayaan lintas ekosistem.”
Dengan literasi kredit yang meningkat, masyarakat, pelaku UMKM, dan lembaga keuangan dapat tumbuh bersama dengan lebih percaya diri, menjalankan fungsi keuangan secara sehat, dan memanfaatkan peluang pembangunan ekonomi nasional secara optimal.