-
IHSG menguat 0,42 persen didorong sinyal dovish The Fed
-
Kabar rencana perdamaian Israel-Hamas turut pengaruhi sentimen pasar
-
Penjualan ritel Indonesia melambat, namun daya beli masih terjaga
Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama, Kamis 9 Oktober 2025 masih menguat ke level 8.199 atau naik 0,42 persen.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya, penguatan ditopang karena investor merespon rilis risalah rapat The Fed Amerika Serikat (AS) yang memberikan gambaran sejumlah pejabat The Fed keinginan untuk dapat menurunkan tingkat suku bunga di tahun ini.
"Selanjutnya pasar beraksi positif pasca rencana perdamain fase pertama antara Israel dan Hamas. Presiden Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama rencana perdamaian," Tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.
![Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/16/61792-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Sementara dari dalam negeri, IHSG terdorong dari data-data ekonomi Indonesia, terutama Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penjualan ritel atau Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Agustus 2025 tumbuh sebesar 3,5 persen secara tahunan atau melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,7 persen.
Meskipun mengalami perlambatan namun demikian memberikan indikasi masih terjaganya aktivitas produksi dan daya beli masyarakat.
"Hal ini tentunya tidak terlepas upaya dan langkah-langkah stimulus yang diberikan pemerintah yang berkelanjutan untuk menjaga daya beli rumah tangga," tulis Pilarmas Investindo.
Pada sesi pertama hari ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar ERTX, HALO, FOLK, CITA, COCO. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar UANG, MLPT, IPTV, PUDP, BLUE.