Baca 10 detik
- Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan mundur dari kebijakan hilirisasi karena dianggap penting bagi kedaulatan ekonomi Indonesia.
- Program hilirisasi terbukti meningkatkan nilai tambah dan produksi emas nasional melalui perusahaan seperti Freeport dan Amman Mineral.
- Meski mendapat penolakan dari sejumlah pihak, Bahlil menilai hilirisasi harus diteruskan untuk membuka lapangan kerja dan menghentikan pola ekspor mentah seperti era VOC
"Dulu di zaman VOC itu, kan mengambil barang mentah kita, dibawa ke luar, mereka olah di luar, nilai tambahnya di luar, baru dibawa lagi ke dalam negeri,"
Bahlil menegaskan, cara-cara seperti itu sudah seharusnya dihentikan.
"Kita ini sekolah sampai sudah enggak tahu lagi sampai di mana gitu. Masa cara-cara lama mau dipakai lagi untuk sekarang. Saya katakan bahwa stop, kita harus masuk lembaran baru untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," pungkasnya.