HSBC Catat 92 Persen Perusahaan Indonesia Mau Perluas Bisnis di ASEAN

Rabu, 10 Desember 2025 | 09:03 WIB
HSBC Catat 92 Persen Perusahaan Indonesia Mau Perluas Bisnis di ASEAN
Ilustrasi HSBC. [Ist]
Baca 10 detik
  • 92 persen pebisnis Indonesia optimis dan merencanakan ekspansi internasional dalam kurun waktu dua tahun mendatang.
  • Sebanyak 69 persen perusahaan Indonesia meyakini perang dagang berdampak positif pada bisnis mereka ke depan.
  • Prioritas ekspansi utama perusahaan Indonesia adalah kawasan ASEAN, diikuti oleh Asia Timur dan Utara.

Suara.com - Survei HSBC Global Trade Pulse menunjukkan, 92 persen pebisnis Indonesia percaya diri dan berencana ekspansi internasional dalam dua tahun mendatang.

Regional Head of Global Trade Solutions Asia HSBC, Aditya Gahlau, mengatakan, sebanyak 58 persen perusahaan Indonesia menempatkan ASEAN sebagai prioritas ekspansi.

Tercatat, 54 persen aktif memperluas rantai pasok di kawasan tersebut.

"Survei menunjukkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotensi diuntungkan, dimana 69 persen perusahaan meyakini bahwa perang dagang berdampak positif dalam dua tahun mendatang, lebih tinggi dari keyakinan global sebesar 57 persen," katanya di Jakarta, Rabu (9/12/2025).

Kata dia, survei HSBC juga melaporkan yakni kekhawatiran perusahaan atas dampak perang dagang terhadap pendapatan mereda, dan peta perdagangan baru mulai terbentuk.

Seiring meredanya ketidakpastian tarif, perusahaan Asia memperkirakan dampak gangguan rantai pasok terhadap pendapatan menurun dibandingkan enam bulan lalu.

Apalagi, perusahaan Asia memproyeksikan dampak disrupsi rantai pasok terhadap pendapatan turun menjadi 13 persen dari posisi 18 persen pada survei HSBC Global Trade Pulse di enam bulan sebelumnya.

"Data kami menunjukkan bahwa perusahaan di Asia mulai beradaptasi dengan kondisi baru. Kekhawatiran sedikit mereda, tetapi perusahaan tetap waspada terhadap berbagai risiko," ujarnya.

Ilustrasi ekspansi. [Pixabay]
Ilustrasi ekspansi. [Pixabay]

Menurut Aditya, meredanya ketidakpastian tarif memampukan perusahaan Asia untuk mengambil keputusan lebih tepat dan merencanakan bisnis di masa depan.

Baca Juga: Setelah Berkiprah di HSBC, Herani Hermawan Kembali ke Citi Pimpin Bisnis Services Indonesia

Sementara itu, Asia Tenggara menjadi kawasan kunci bagi perusahaan Asia maupun global. Seiring meredanya ketidakpastian tarif, peta perdagangan baru mulai terbentuk.

Sebanyak 41 persen perusahaan Asia fokus memperkuat hubungan dagang di ASEAN, disusul 34 persen di Asia Timur dan Utara, dan 29 persen di Asia Selatan.

Senada, perusahaan Indonesia lebih mengutamakan pasar ASEAN, disusul 36 persen di Asia Timur dan Utara, 29 persen di Asia Selatan, 27 persen di Eropa dan 27 peraen di kawasan Oseania/Pasifik.

Fokus dagang perusahaan Indonesia didominasi oleh sektor transportasi dan industri yakni 61 persen berencana memperkuat hubungan dagang.

Survei juga mengungkap, perusahaan Indonesia fokus meningkatkan penjualan ke lima pasar utama yakni Singapura (42 persen) Malaysia (32 persen ) Jepang (27 persen) Australia (24 persen) dan Thailand (22 persen).

"Fokus ekspansi ini tercermin dari 67 persen perusahaan Indonesia meyakini mampu meraih pertumbuhan pendapatan dalam dua tahun mendatang, lebih tinggi dari keyakinan global sebesar 58 persen," jelasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI