Soal Penentuan Tempat Final Piala Presiden, Ini Harapan Viking

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2015 | 21:30 WIB
Soal Penentuan Tempat Final Piala Presiden, Ini Harapan Viking
Sejumlah pendukung Persib melakukan konvoi. [Antara/Agus Bebeng]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua umum Viking --kelompok suporter Persib Bandung-- Heru Joko meminta panitia pelaksana final Piala Presiden 2015 lebih bijak menentukan tempat untuk perhelatan final turnamen sepak bola itu, Minggu (18/10/2015).

Pasalnya, rencana panitia pelaksana menetapkan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta sebagai tempat final Persib Bandung kontra Sriwijaya FC dianggap berisiko mengingat buruknya hubungan antara bobotoh --para pendukung Persib-- dengan Jakmania --para pendukung Persija Jakarta-- yang selama ini memang kerap menggunakan GBK sebagai "homebase"-nya.

"Namanya juga masuk wilayah orang yang selama ini hubungannya kurang baik. Ya karena tempat final belum pasti saya berharap panitia pelaksana bisa memperhitungkan lagi baik buruknya," kata Heru usai menghadiri rapat kesiapan final Piala Presiden di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Menurut dia, meski antusiasme para bobotoh cukup besar menghadiri laga final nanti, kesulitan akomodasi sudah dirasakan pihaknya sejak rencana perhelatan final di GBK tersebar di media.

"Kalau di Jakarta, PO Bus enggak ada yang mau menyewakan bus-nya. Mereka trauma dengan insiden di sepanjang tol Jakarta yang terjadi saat pendukung Persib pulang dari Palembang usai menyaksikan final Indonesia Super League tahun lalu. Sebenarnya 80 ribu bobotoh siap membirukan laga final, tapi kalau enggak ada kendaraannya masa mau jalan kaki?" ucap dia.

Kendati begitu, Heru mengaku menyerahkan semua keputusan kepada panitia pelaksana dan pihak keamanan.

Yang jelas, jika laga final tetap dilaksanakan di GBK, pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian harus menjamin pertandingan aman dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Tadi sudah lihat sejauh mana data kesiapan (Polda) dan memang saya lihat Polda serius mengamankan laga ini. Tinggal lihat pelaksanaannya nanti, karena ini menyangkut sepak bola Indonesia dan nama baik orang banyak," kata dia.

Panitia pelaksana pun, lanjut Heru harus siap bertanggung jawab dan mengantisipasi ketika terjadi gangguan keamanan pada laga final nanti.

"Mungkin sampai asuransi jiwa dan biaya kerusakan. Untuk mempersiapkan laga final ini memang kerja sama seluruh pihak mesti dilakukan," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI