Timnas Indonesia Vs UEA, Misi Mustahil Garuda di Laga Pamungkas Kualifikasi Piala Dunia

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 11 Juni 2021 | 18:45 WIB
Timnas Indonesia Vs UEA, Misi Mustahil Garuda di Laga Pamungkas Kualifikasi Piala Dunia
Gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas (tengah) melakukan selebrasi usai membobol gawang Thailand dalam pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (4/6/2021) pagi WIB. [ANTARA FOTO/Humas PSSI/handout]

Timnas Indonesia, pria berkewarganegaraan Korea Selatan itu melanjutkan, sudah mengantongi kelemahan UEA yang akan dieksploitasi dalam pertandingan.

Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong (kelima dari kiri) memimpin latihan skuadnya di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (20/5/2021) / [Antara]
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong (kelima dari kiri) memimpin latihan skuadnya di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (20/5/2021) / [Antara]

Meski tidak membeberkan secara detail soal taktik dan strategi, timnas Indonesia tampaknya akan tetap turun dengan formasi 4-4-2 yang menjadi andalan Shin Tae-yong.

Yang mungkin akan berubah adalah susunan sebelas pertama. Di belakang, mulai dari kiper Nadeo Argawinata sampai kwartet bek Asnawi Mangkualam, Arif Satria, Rizky Ridho dan Pratama Arhan sangat mungkin dipertahankan.

Pergantian diprediksi terjadi di lini tengah. Rachmat Irianto, yang sebelumnya bermain sejak menit awal versus Vietnam, berpotensi digantikan oleh I Kadek Agung. Kadek merupakan salah satu pencetak gol ke gawang Thailand, Kamis (3/6), dalam pertandingan yang berakhir imbang 2-2.

Selain itu, Shin bisa saja mengembalikan susunan pemain seperti ketika melawan Thailand. Egy Maulana dan Witan Sulaeman, yang dicadangkan kontra Vietnam, sangat mungkin kembali ke starting eleven, mendampingi Syahrian Abimanyu.

Di depan, sang kapten Evan Dimas sulit untuk digantikan karena perannya yang vital. Sebagai rekan Evan di lini serang, Shin seharusnya dapat mempertimbangkan untuk mengganti Kushedya Yudo dengan nama baru seperti Saddam Gaffar atau Muhammad Rafli.

Indonesia mau tidak mau akan bermain dengan mentalitas defensif jika tidak ingin pertahanan mereka dibombardir oleh UEA yang acap kali menerapkan formasi penyerang tunggal 4-2-3-1.

Sekadar mengingatkan, penyerang UEA Ali Mabkhout untuk sementara berstatus pemain tersubur kedua di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan delapan gol. Jumlah itu hanya berbeda sebiji dari koleksi pencetak gol terbanyak Takumi Minamino (Jepang) yang sudah menciptakan sembilan gol.

Pada dua laga UEA di Dubai sebelum bersua Indonesia, yakni kala menundukkan Malaysia 4-0 dan Thailand 3-1, Mabkhout menghadirkan dua gol dan satu assist untuk negaranya.

Baca Juga: Tantang Italia di Laga Pembuka Euro 2020, Senol Gunes Optimistis Turki Raup Poin Penuh

Di Grup G, pemain berusia 30 tahun tersebut pernah membuat trigol ke gawang Indonesia, tepatnya kala UEA memaksa skuad Garuda, yang kala itu masih dibesut Simon McMenemy, menelan kekalahan 0-5 pada Oktober 2019.

Demi meredam keagresifan penyerang UEA, Indonesia wajib bermain disiplin di semua posisi. Mereka mesti mengurangi kesalahan di lapangan dan sesekali mengincar kesempatan untuk melakukan serangan balik.

Skuad Garuda pun sebaiknya mengurangi jumlah operan lambung karena postur pemain UEA yang tinggi dapat mementahkannya dengan mudah.

Walau kualitas timnya lebih superior dari Indonesia nyaris di semua aspek, pelatih UEA Bert van Marwijk menyadari bahwa sang lawan dapat menyulitkan andai pasukannya lengah.

Untuk itu, pria asal Belanda yang membawa Feyenoord juara Piala UEFA musim 2001-2002 tersebut meminta pemainnya untuk tidak menganggap remeh lawan.

"Kami selalu menanggapi lawan dengan serius. Kami mempersiapkan diri dengan kerja keras yang sama untuk setiap pertandingan. Laga melawan Indonesia tidak akan mudah karena mereka tim bagus. Kami menghormati mereka," tutur van Marwijk.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI