Sebetulnya, itu merupakan hal yang wajar, terutama jika mereka sudah berusia senja. Namun, di saat masih usia produktif, ini bisa menimbulkan efek negatif karena eksodus tersebut.
Pemain-pemain yang kesulitan bertahan di Eropa semacam Rafael Struick, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, hingga Ragnar Oratmangoen bisa tergoda untuk mengikuti jejak yang sama.
4. Menurunkan Daya Saing Pemain di Luar Negeri
Salah satu alasan Timnas Indonesia mampu bersaing di level Asia adalah karena adanya pemain-pemain yang berkompetisi di liga-liga Eropa.
Mereka terbiasa menghadapi lawan-lawan tangguh dan sistem permainan yang lebih modern.
5. Risiko Cedera Lebih Tinggi
Bermain di BRI Liga 1 juga memiliki risiko tersendiri dari segi fisik dan kualitas infrastruktur. Beberapa pemain asing dan lokal pernah mengeluhkan kualitas lapangan yang tidak merata dan gaya permainan yang terlalu keras.
Jika Thom Haye tidak bisa beradaptasi dengan kondisi ini, risiko cedera bisa meningkat. Cedera tentu akan merugikan baik bagi Persija maupun Timnas Indonesia yang membutuhkan jasanya di laga-laga penting.
Meskipun kehadiran Thom Haye di Persija Jakarta bisa memberi dampak positif dalam hal branding klub dan kualitas kompetisi domestik, tetap ada sejumlah potensi dampak negatif yang perlu diantisipasi oleh klub, federasi, dan pelatih Timnas.
Baca Juga: Petenis Aldila Sutjiadi Sindir Pemberian Jam Rolex ke Timnas: Bisa Buat Tur Hingga 6 Bulan
Langkah strategis jangka panjang harus diambil agar keputusan ini tidak justru menghambat kemajuan sepak bola nasional secara keseluruhan.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie