Sikap ini menegaskan bahwa FC Twente tak ingin bergantung pada satu pemain saja. Mereka siap bergerak cepat untuk menjaga kekuatan tim tetap stabil.
Namun, ini juga mempertegas posisi Hilgers: ia bukan lagi bagian dari rencana jangka panjang klub masa kecilnya.
Meski telah menjadi andalan di lini belakang, kenyataan bahwa Hilgers kini sepi peminat menjadi ironi tersendiri.
Pemain yang juga merupakan penggawa Timnas Indonesia ini justru mengalami nasib tak mengenakkan saat memasuki usia emas sebagai pesepak bola, yakni 24 tahun.
Dalam dunia sepak bola profesional, situasi seperti ini bisa sangat mempengaruhi mental dan kelanjutan karier seorang pemain.
Terlebih lagi, Hilgers kini berada di persimpangan jalan—bertahan tanpa kejelasan, atau terus menanti tawaran yang belum pasti datang.
Dengan jendela transfer musim panas yang terus berjalan, waktu menjadi faktor krusial bagi Hilgers.
Apabila tak ada klub yang mengajukan tawaran dalam beberapa pekan ke depan, kemungkinan besar ia akan bertahan di Twente hingga kontraknya berakhir, meskipun statusnya seperti ‘tamu’ di rumah sendiri.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Baca Juga: Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James