Musim ini, DPMM FC akan menghadapi persaingan ketat melawan tim-tim kuat seperti Johor Darul Ta’zim, Selangor FC, dan KL City FC.
Dari sisi klub, DPMM FC menaruh ekspektasi tinggi terhadap Sananta.
Mereka menilai kehadiran pemain kelahiran 2002 ini bisa memperkuat lini serang dengan kombinasi teknik, insting mencetak gol, dan etos kerja tinggi.
“Ramadhan Sananta setuju untuk menandatangani kontrak dengan DPMM FC,” tulis klub dalam pengumuman resminya.
Sananta menjadi bagian dari kuota pemain ASEAN yang diizinkan di Liga Super Malaysia.
Ini membuka peluang besar baginya untuk bersinar di level regional dan sekaligus meningkatkan daya saingnya dalam perebutan tempat utama di Timnas Indonesia.
Keputusan menolak tawaran Persija Jakarta, klub besar dengan sejarah panjang dan basis suporter besar, tentunya bukan keputusan yang mudah.
Namun, Sananta tampaknya memprioritaskan tantangan baru dan pengalaman internasional sebagai batu loncatan kariernya ke level yang lebih tinggi.
Jika mampu menjaga konsistensi dan mencetak banyak gol di Liga Malaysia, Sananta berpeluang menjadi pemain Indonesia tersukses di kompetisi tersebut.
Baca Juga: Ole Romeny Ngeluh Jelang Piala Presiden 2025, Datang ke Tanah Air Bukan Buat Timnas Indonesia
Ia akan mengikuti jejak beberapa pemain Indonesia yang pernah merumput di luar negeri, namun dengan usia yang masih sangat muda, peluangnya terbuka sangat lebar.
Kini, publik sepak bola nasional menantikan kiprah nyata Sananta bersama DPMM FC.
Apakah ia mampu mengulang atau bahkan melampaui suksesnya di Liga 1 Indonesia? Semua mata akan tertuju padanya saat kompetisi Liga Super Malaysia musim baru dimulai.
Dengan statistik mengesankan, pengalaman di level klub dan timnas, serta keberanian menolak tawaran besar demi tantangan baru, Ramadhan Sananta benar-benar layak disebut sebagai striker masa depan Indonesia yang siap menggebrak Asia Tenggara.
Kontributor : Imadudin Robani Adam