Perbandingan Kuota Pemain Asing di Kompetisi Top ASEAN, Liga Indonesia Jadi yang Tertinggi?

Irwan Febri Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 16:50 WIB
Perbandingan Kuota Pemain Asing di Kompetisi Top ASEAN, Liga Indonesia Jadi yang Tertinggi?
Duel Persik Kediri vs Persis Solo di BRI Liga 1. [Dok. IG/@persisofficial]

Suara.com - Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, atau yang nantinya berubah nama menjadi Super League, akan menjadi salah satu liga yang menggunakan kuota pemain asing tertinggi di ASEAN. Lantas, bagaimana perbandingannya dengan kompetisi di negara lain?

Meningkatnya kuota penggunaan pemain asing untuk musim 2025/2026 ini kabarnya telah resmi mendapatkan persetujuan dari seluruh peserta Super League yang juga merupakan pemilik saham PT LIB.

Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB di Jakarta, Senin (7/7/2025). Nantinya, setiap klub boleh mendaftarkan 11 pemain asing, tetapi hanya delapan yang bisa masuk dalam daftar susunan pemain.

Lantas, jika dibandingkan dengan kompetisi top lainnya di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN, bagaimana jumlah dan kuota yang digunakan? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.

1. Liga Thailand

Bek sayap Asnawi Mangkualam tampil memperkuat Port FC di laga Liga Thailand kontra Muangthong United di PAT Stadium, Bangkok, Rabu (14/2/2024) malam WIB. [doc. Port FC]
Bek sayap Asnawi Mangkualam tampil memperkuat Port FC di laga Liga Thailand kontra Muangthong United di PAT Stadium, Bangkok, Rabu (14/2/2024) malam WIB. [doc. Port FC]

Kompetisi sepak bola di Thailand dikenal sebagai salah satu yang terbaik di regional Asia Tenggara. Bisa dibilang, kasta tertinggi Liga Thailand, atau yang dikenal dengan Thai League 1, punya aturan yang unik.

Sebab, untuk musim 2025/2026, setiap tim bisa mendaftarkan maksimal tujuh pemain asing bebas. Tidak ada batasan jumlah pemain dari regional Asia Tenggara. Artinya, mereka bisa merekrut sebanyak mungkin pemain asing ASEAN.

Dengan regulasi semacam ini, klub-klub Liga Thailand memang bisa berbicara banyak di kawasan Asia. Itulah yang membuat peringkat MA mereka terhitung tinggi, sehingga bisa mengirimkan banyak wakil di ACLE, ACL2, hingga ACGL.

2. Liga Malaysia

Baca Juga: Semen Padang FC Maksimalkan Waktu, Dua Uji Coba Internasional Sudah Menanti

Sabah FC meraih kemenangan perdana di Liga Super Malaysia 2021. (Twitter/@SabahFCofficial).
Sabah FC meraih kemenangan perdana di Liga Super Malaysia 2021. (Twitter/@SabahFCofficial).

Sementara itu, operator kompetisi di Malaysia (MFL) telah merumuskan regulasi penggunaan pemain asing baru untuk musim 2025/2026. Bisa dibilang, kuota pemain asing di Negeri Jiran jauh lebih ekstrem lagi.

Pasalnya, mereka menambah kuota pemain asing menjadi 15. Akan tetapi, hanya ada tujuh pemain yang bisa diturunkan sebagai starter, dan dua lainnya dibolehkan duduk di bangku cadangan.

Komposisinya terdiri dari empat pemain asing bebas, satu dari Asia, sedangkan dua lainnya dari Asia Tenggara. Ini merupakan peningkatan dari musim lalu, di mana tim yang tampil di ACLE dan ACL2 bisa mendaftarkan 12 pemain, sedangkan klub lainya hanya 9 pemain asing.

3. Liga Vietnam

Wasit memberikan kartu merah kepada pemain di Liga Vietnam (VOV / soha.vn)
Wasit memberikan kartu merah kepada pemain di Liga Vietnam (VOV / soha.vn)

Sementara itu, apabila melihat aturan di Liga Vietnam, untuk musim 2025/2026, setiap klub diperbolehkan untuk mendaftarkan empat pemain asing. Namun, hanya tiga pemain yang bisa bermain bersama-sama.

Adapun klub-klub Vietnam yang berpartisipasi di kompetisi antarklub Asia, diperbolehkan untuk mendaftarkan tujuh pemain asing. Akan tetapi, hanya ada empat pemain yang bisa masuk dalam DSP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI