Suara.com - Nama Gilang si predator seks ramai diperbincangkan warganet. Hal itu juga turut menyita perhatian selebgram Awkarin untuk membantu orang-orang yang telah menjadi korban.
Lewat pengumuman di Twitter, selebgram bernama asli Karin Novilda ini tengah mencari keberadaan Gilang.
"Si Gilang ini di mana sekarang? Surabaya apa di mana?" tulis Awkarin, Kamis (30/7/2020).
![Salah satu perbuatan Gilang terhadap korbannya. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/30/47938-salah-satu-perbuatan-gilang-terhadap-korbannya.jpg)
Awkarin juga akan berupaya mempertanyakan kasus ini kepada pengacaranya. Apakah perbuatan yang dilakukan Gilang bisa diperkarakan atau tidak. Mengingat sudah muncul banyak orang yang mengaku korban.
"Gue konsultasiin dulu sama lawyer, bisa dikasusin atau enggak dengan bukti yang ada. Terus para korban bersedia didampingi pengacara gue," imbuhnya.
Unggahan Awkarin mendapat respons dari ribuan warganet. Salah satunya yang coba membagikan nomor ponsel Gilang.
"0853-3477-3848, siapa tahu ada yang mau silaturahmi," tulis akun @aldasko_.
Saat ditelusuri, nomor yang viral itu memuat nama contact person Gilang yang beragam. Walaupun pada intinya, menjurus ke arah kejahatan seksual.
Beberapa diantaranya; Gilang Predator Sex hati Hati Sama Dia Ya, Gilang Predator Seks Kain Jarik, Predator Sek (fetish bungkus).
Baca Juga: UNAIR Ancam Pecat Mahasiswa Predator Seks Fetish Kain Jarik
Hebohnya nama Gilang sebagai predator seks dimulai saat sebuah akun membagikan thread pengalamannya yang menjadi korban Gilang.
Cerita dari korban Gilang
Akun @m_fikris menuturkan ia adalah mahasiswa baru (maba) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Surabaya. Ia kemudian difollow akun Instagram mahasiswa PTN yang juga kuliah di Surabaya.
"Si mahasiswa ini ngenalin diri namanya Gilang. Ngaku dari Unair angkatan 2015. Dia minta nomor WhatsAppku, katanya untuk riset," tulis akun tersebut, Rabu (29/7/2020).
Gilang mulai meminta pemilik akun bernama Mufis itu membungkus badannya. Ia berdalih itu merupakan bagian dari riset untuk mengetahui respons tubuh saat merasa tertekan.
"Bungkus itu supaya bisa mengeluarkan emosi-emosi seperti nangis, cemas, gugup gitu," imbuhnya.