Sontak, terdengar suara jika Dedi Mulyadi dan perempuan tersebut mendapat restu meski usia beda jauh. Belakangan diketahui, orang yang nyeletuk masih saudara si teteh tadi.
"Biarin pak, direstuin kok pak," katanya.
Semua tertawa, termasuk Dedi Mulyadi. Obrolan mereka di dalam tenda pun semakin hangat.
Dedi Mulyadi bahkan sempat berkelakar jika dia dan si teteh bisa jadi pasangan yang cocok. Ini berawal saat Dedi bertanya sudah berapa lama perempuan tersebut bekerja di perusahaan distributor pupuk.
"Sudah 2 tahun pak," jawab si teteh.
"Cocok dengan saya di komisi IV (DPR RI), bidangnya pupuk," respons Dedi sambil tertawa.
Obrolan terus dilanjutkan. Dedi Mulyadi sampai sadar bahwa dia lupa mau beranjak dari sana.
"Ini saya mau pulang jadi nggak jadi nih," katanya disambut tawa pengungsi.