Visa Tak Terbit, Kimberly Ryder Stres Gagal Berangkat Haji Jalur Furoda

Kamis, 29 Mei 2025 | 12:30 WIB
Visa Tak Terbit, Kimberly Ryder Stres Gagal Berangkat Haji Jalur Furoda
Kimberly Ryder gagal naik haji [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adapun Kimberly sebenarnya sudah melakukan persiapan untuk berangkat haji. Dia bahkan sudah berniat menitipkan anak-anaknya kepada sang ayah di Bali.

"Sudah persiapan kayak nanti anak-anak dititipinnya sama papa aku, tinggal di Bali," tuturnya. 

"Tapi ternyata enggak jadi, mungkin memang belum rezeki. Insya Allah tahun depan," imbuh Kimberly Ryder

Apa itu Visa Furoda?

Sebagai informasi, visa furoda merupakan jenis visa haji yang dikeluarkan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi di luar kuota resmi yang ditetapkan bagi setiap negara. 

Berbeda dengan visa haji reguler yang dikelola oleh Kementerian Agama dan memerlukan antrean panjang bahkan bisa bertahun-tahun, visa furoda memungkinkan seseorang untuk menunaikan ibadah haji tanpa menunggu kuota.

Visa ini biasa disebut juga sebagai undangan khusus atau visa mujamalah, karena dikeluarkan atas rekomendasi langsung dari kerajaan atau lembaga tertentu di Arab Saudi.

Dalam praktiknya, visa furoda banyak diminati oleh calon jamaah haji Indonesia yang ingin berangkat lebih cepat tanpa harus mengikuti sistem antrean resmi.

Biasanya, calon jamaah menggunakan jasa penyelenggara perjalanan ibadah haji (PPIH) swasta yang menjanjikan keberangkatan melalui jalur ini.

Baca Juga: Kimberly Ryder Bantah Pacaran dengan Baim Wong, Singgung Kriteria Pasangan yang Tak Merokok

Biaya visa furoda jauh lebih mahal dibandingkan haji reguler atau haji plus, bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Meski begitu, peminatnya tetap banyak karena menawarkan jalur cepat.

Namun, belakangan ini banyak laporan tentang calon jamaah yang gagal berangkat haji karena visa furoda tidak kunjung keluar menjelang waktu keberangkatan.

Penyebab utamanya adalah proses administrasi yang tidak transparan dan tidak terstandardisasi. Karena visa ini tidak melalui jalur resmi pemerintah Indonesia, maka pemerintah tidak memiliki wewenang untuk memastikan keberangkatan atau menjamin keabsahan visa tersebut.

Jika terjadi kendala, seperti dokumen yang tidak lengkap atau visa yang tidak disetujui oleh otoritas Arab Saudi, maka calon jamaah harus menerima risiko pembatalan sepihak.

Fenomena pembatalan massal keberangkatan jamaah visa furoda ini kemudian menjadi sorotan publik dan media. Banyak pihak, termasuk tokoh publik seperti selebritas, menjadi korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI