Suara.com - Armand Maulana menjadi salah satu musisi yang tergabung dalam Vibrasi Suara Indonesia alias VISI. VISI adalah wadah yang dibentuk untuk memperjuangkan hak-hak penyanyi di Indonesia.
Dalam podcast yang dipandu Soleh Solihun, Armand Maulana bersama Ariel NOAH hadir untuk membahas terkait latar belakang terbentuknya VISI.
Menurut Armand, VISI tidak terbentuk tanpa sebab. Ia menyebut, kemunculan VISI bermula dari polemik besar antara Agnez Mo dan Ari Bias.
“Sebenarnya kan VISI itu terbentuk karena ada polemik besar itu (Agnez Mo vs Ari Bias)” kata Armand Maulana dikutip dari kanal YouTube Authenticity pada Sabtu, 31 Mei 2025.
“Jadi kalau ditanya sekarang di VISI siapa aja? Itu sebetulnya penyanyi-penyanyi yang sementara ini 67 orang itu ketika ada kasus yang merebak itu mereka yang paling peduli,” ujarnya menyambung.
![Agnez Mo, Ari Bias [kolase Intstagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/19/74838-agnez-mo-ari-bias-kolase-intstagram.jpg)
Meski banyak yang menilai bahwa VISI sering bersinggungan dengan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia alias AKSI, namun Ariel menegaskan, VISI tidak bertentangan dengan organisasi lain.
Ia menyebut AKSI sebagai asosiasi pencipta lagu, sedangkan VISI untuk para penyanyi.
“Sama sekali enggak bertentangan sebenarnya. Jadi maksudnya AKSI itu kan asosiasi untuk pencipta lagu ya, kalau VISI tuh untuk penyanyinya,” beber Ariel NOAH menyambung.
Menurutnya, pencipta lagu dan penyanyi selama ini bersinergi. Tidak pernah ada pertentangan besar diantara mereka sebelumnya.
Baca Juga: Armand Maulana Merespon, Intip Aturan Royalti Lagu Sesuai UU di Indonesia
Namun, kasus Agnez Mo dan Ari Bias menjadi titik perubahan pandangan di antara dua kelompok musisi tersebut.
“Dari zaman dulu pencipta lagu sama penyanyi itu kan bersinergi. Yang jadi masalah sebenarnya adalah dimulai dari kasusnya Agnez Mo dan Ari Bias,” ujar Ariel.
“Itu kan sesuatu yang di luar hukum yang kita tahu. Jadi pas itu terjadi kita langsung ‘eh kok kayak begini?” katanya melanjutkan.
Meski kasus Agnez Mo tersebut masih dalam tahap kasasi. Namun, Ariel dan para penyanyi lain mengaku khawatir dengan dampak jangka panjangnya.
“Yang kita khawatirkan walaupun sekarang masih dalam status ya itu masih kasasi (kasus Agnez Mo vs Ari Bias) tapi kita khawatirkan itu bisa dimanfaatin sama oknum-oknum, karena apapun profesinya, pasti ada oknumnya,” beber Ariel.
“Kan kita takutin kalau (kasus Agnez Mo ) itu terjadi dan dibenarkan, nanti bisa ada orang-orang yang memanfaatkan itu,” katanya menyambung.
Ketakutan itu bukan tanpa sebab. Ariel mengungkap ada kejadian nyata yang terjadi pasca polemik Agnez Mo vs Ari Bias tersebut.
“Ada satu penyanyi nih, gue gak usah sebutin namanya kali ya. Dia nyanyi di tahun 2023, gara-gara ada kejadian Agnez itu, di tahun 2025 dia diminta untuk membayar yang di tahun 2023 itu,” beber Ariel.
Nilai yang diminta juga tidak sedikit.
“Jadi kayak diminta satu lagu Rp50 (juta)” ujar Ariel.
“Dia (penyanyi) bilang ‘ah kalau tahu segitu harganya satu lagu, saya gak akan nyanyikan tuh lagunya,” tambahnya.
![Kasus Lesti Kejora dan Yoni Dores Sudah Diprediksi Ariel NOAH Sejak Masalah Agnez Mo. [Instagram/arielnoah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/22/72597-ariel-noah.jpg)
Menurutnya, kondisi seperti itu membuka celah pemalakan. Siapa pun bisa jadi korban jika aturan tidak jelas.
“Nah karena udah kejadian itu yang kita anggap kayak ‘eh kalau ke belakang-belakang gitu (ditagih) gak boleh dong, siapa aja bisa dipalak jadinya,” kata mantan kekasih Luna Maya itu.
Ditenggarai hal tersebut, Ariel dan rekan-rekannya di VISI merasa perlu bergerak. Mereka ingin melindungi profesi penyanyi dari ancaman serupa.
“Itu yang kita takutkan dari pertama kali itu terjadi. Dan benar ya udah terjadi sekarang,” ujar Ariel.
Kontributor : Rizka Utami