Cerita Lengkap Ali Musthofa Sang Pemandu Saat Juliana Marins Jatuh: Saya Benar-Benar Panik

Rabu, 09 Juli 2025 | 21:11 WIB
Cerita Lengkap Ali Musthofa Sang Pemandu Saat Juliana Marins Jatuh: Saya Benar-Benar Panik
Ali Musthofa pemandu Juliana Marins [Youtube/Curhat Bang Denny Sumargo]

Suara.com - Peristiwa jatuhnya Juliana Marins, pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani, masih menyisakan cerita. Terutama soal rasa penasaran warga mengenai keberadaan Ali Musthofa sang tour guide atau pemandu.

Setelah berita kematian Juliana Marins viral, jejak keberadaan Ali memang tidak diketahui. Malah, sosok Agam Rinjani yang terlibat dalam evakuasi  jenazah perempuan asal Brasil tersebut yang ramai dibicarakan. 

Terkini, Ali muncul di dalam sinar YouTube Denny Sumargo. Kepada Denny, Ali Musthofa menerangkan, sebelum Juliana Marins jatuh, ia dalam posisi istirahat di jalur curam.

Tapi Ali memastikan, tempat tersebut aman untuk Juliana rehat.

"Juliana minta istirahat di tempat dia jatuh," kata Ali Musthofa di kanal YouTube Denny Sumargo pada Selasa, 8 Juli 2025.

Ali Musthofa pemandu Juliana Marins [YouTube/Curhat Bang Denny Sumargo]
Ali Musthofa pemandu Juliana Marins [YouTube/Curhat Bang Denny Sumargo]

Sementara Juliana Marins istirahat, Ali Musthofa mengecek lima pendaki lain yang ikut dalam rombongan. Ia juga mau memberikan biskuit kepada pendaki yang dipandu olehnya.

"Saya bilang ke Juliana, kamu bisa tunggu di sini, saya ingin mengecek mereka di depan. Saya juga bilang, saya akan tunggu dia di sana," kata Ali.

"Duduknya si Juliana ini. Ya di sana itu posisinya jurang, tapi untuk posisi istirahat itu aman. Makanya saya memberikan dia istirahat di sana, karena posisinya aman," ujar dia.

Ali kemudian menunggu Juliana menyusul dengan jarak yang tak begitu jauh dari tempat turis tersebut istirahat. Sambil merokok, ia heran kenapa Juliana tak juga muncul.  

Baca Juga: Hasil Autopsi Juliana Marins Bikin Medsos Panas, Netizen Internasional Saling Serang

Ali juga meluruskan kabar yang menyebut ia meninggalkan Juliana karena asyik merokok. 

"Akhirnya saya balik ke tempat terakhir. Tapi saya nggak menemukan apa-apa. Cuma senter (jarak) 150 meter di bawah," kata Ali Musthofa.

Ali Musthofa menduga kalau Juliana Marins jatuh ke jurang. "Saya benar-benar panik, langsung ambil tas yang saya tinggalkan di depan," ucapnya.

Ali Musthofa mencoba berkomunikasi dengan Juliana Marins. Memastikan perempuan tersebut masih dalam keadaan aman.

Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas saat terjatuh dari Gunung Rinjani. [Instagram]
Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas saat terjatuh dari Gunung Rinjani. [Instagram]

"Saya teriak dari atas, jangan pindah. Dia jawab, katanya 'help me, help'," ucap Ali Musthofa.

Sementara memastikan kondisi Juliana, Ali Mustoha juga menghubungi perusahaan meminta bantuan. Minimal ada tali yang bisa digunakan untuk membawa Juliana Marins.

Setelah tali yang dibawa dari bawah datang, Ali Musthofa yang belum memiliki pengalaman naik pohon apalagi mendaki tebing, memberanikan diri.

"Pakai tali, ya sudah aman, yang penting nggak lepas. Saya mencoba turun, karena mereka tidak ada yang berani turun. Saya memberanikan diri, setidaknya mau kasih pertolongan pertama," ucapnya.

"Badan saya gemetar karena ini pertama kali saya turun tebing. Rasanya takut banget," papar Ali.

Ali Musthofa mengalami kesulitan karena tebing yang ia turuni sangat vertikal. Ia pun dalam kondisi lemas dan akhirnya kembali ke atas.

Saat Ali turun, ia sempat teriak ke Juliana bahwa akan menyelamatkan perempuan tersebut. Namun tidak ada respons dari si pendaki.

"Posisinya sudah berkabut dan gelap, saya tidak bisa melihat posisi Juliana. Senter pun nggak bisa, karena posisinya siang, jadi nggak terlihat," katanya.

Walaupun samar, Ali Musthofa sempat melihat tas Juliana, tapi tidak dengan orangnya.

Harapan muncul saat kabut hilang, Ali melihat keberadaan Juliana Marins. "Dia sempat bergerak, bergeser. Juliana masih hidup di hari pertama, jam 6 sore. Tapi jarak dengan bibir tebing itu sudah 10 meter," ucapnya.

Ali Musthofa menduga, pergerakan Juliana Marins itu karena ia masih mencoba untuk naik. Tapi karena kondisinya berpasir, ia malah makin ditarik ke bawah.

Tim SAR Gabungan dari Lombok datang sekira pukul 19.00 WIB. Namun posisi terakhir Juliana Marins ada di bibir tebing.

Ali Musthofa berada di sana selama dua hari. Pertama di hari ia jatuh dan keesokan hari. Setelah itu, ia membuat laporan mengenai peristiwa ini.

"Organizer meminta saya turun," katanya.

Sementara itu Tim SAR melakukan upaya penyelamatan ke Juliana Marins. Hari ketiga, Agam Rinjani datang dan bersama tim juga, mereka mengevakuasi jenazah Juliana.

"Saya selalu kontrol, cari informasi. Deg-degan dan sempat jatuh dari motor juga," ungkap Ali Musthofa.

Ali Musthofa merasa bersalah. Ia menganggap peristiwa itu terjadi juga karena kelalaian dirinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI