Suara.com - Afghanistan dinyatakan sebagai tempat tinggal terburuk bagi kaum lanjut usia (lansia) di dunia, menurut indeks tahunan pada kesejahteraan lansia yang dirilis baru-baru ini.
Ini untuk dua kali berturut-turut negara Asia selatan itu menduduki peringkat terbawah dalam daftar indeks HelpAge International Global AgeWatch. Norwegia menduduki posisi teratas, dan secara berturut-turut diikuti oleh Swedia, Swiss, Kanada dan Jerman, yang tahun lalu juga masuk dalam urutan sepuluh teratas. Sementara Jepang, berada di peringkat sembilan atau yang tertinggi di Asia.
Indeks ini menyusun peringkat 96 negara, dengan mengukur kesejahteraan lansia dalam empat kategori, yakni jaminan pendapatan, kesehatan, kemampuan pribadi dan kondisi lingkungan.
Laporan, yang berfokus pada pensiun itu mengingatkan bahwa setengah populasi dunia menghadapi masa depan yang suram tanpa jaminan yang pasti pada saat harapan hidup terus meningkat. Menurut PBB jumlah penduduk dunia yang berusia di atas 60 tahun akan meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari dua miliar pada tahun 2050. Ini berarti orang tua akan mengambil porsi 21 persen dari populasi dunia.
Toby Porter, kepala eksekutif HelpAge International, mengingatkan pemerintah di seluruh dunia untuk mengimplementasikan kebijakan khusus untuk mengantisipasi 'pergeseran' demografis ini.
"Jika bertindak sekarang, mereka akan memiliki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan warganya dan menjaga ekonomi mereka tetap berjalan," ujar Porter kepada Reuters.
Laporan ini juga menyoroti meningkatnya jumlah penduduk yang tergantung pada pensiun yang dibiayai pajak, di lebih dari 100 negara. Ini memiliki potensi untuk menciptakan penghasilan tetap untuk beberapa orang tua yang sangat miskin.
Negara-negara Amerika Latin memimpin di jalur ini. Meksiko adalah contoh negara yang sukses menerapkan sistem ini, dan berhasil naik 26 tempat dari tahun lalu, ke posisi 30 di peringkat keseluruhan indeks. (Reuters)