Mereka mempertahankan rata-rata lima "teman dekat" untuk mereka dapat bersantai, mendiskusikan masalah pribadi, atau meminta pertolongan.
Periset APA menemukan bahwa anggota generasi X dan milenium melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi daripada generasi yang lebih tua. Mereka juga tampaknya memiliki lebih banyak kesulitan untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain stres, perawatan rambut milenial juga berkontribusi terhadap rambut rontok. "Bleaching dan pewarnaan rambut yang berlebihan bisa merusak rambut dengan serius," katanya.
Tak hanya itu, ekstension rambut juga bisa melemahkan folikel rambut, sehingga menyebabkan lebih banyak rambut rontok.
Beranjak dari kondisi itulah milenial harus lebih peduli pada rambutnya. Biasanya orang mengalami kerontokan rambut pada usia 20 dan 30an, tapi pengaruh media dan sosial media, membuat milenial memiliki hasrat besar untuk memiliki rambut yang lebih tebal dan menarik, seperti idola mereka.
Itu mungkin sebabnya mereka melakukan banyak hal pada rambut mereka, termasuk yang membahayakan kesehatan rambut.
"Siapa pun yang peduli dengan rambut atau botak yang menipis sebaiknya menemui ahli dermatologi untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan. Ada intervensi medis, nutrisi, dan intervensi lainnya yang bisa membantu," terang Day.