Sementara itu, Gelperin merekomendasikan untuk memanfaatkan waktu mandi atau mengganti popok sebagai kesempatan untuk berlatih memberi nama bagian tubuh dengan si kecil.
Dengan begitu, jelasnya, ketika mereka terus tumbuh dan menjadi pandai berbicara, mereka sudah mengetahui kosakata tersebut untuk melakukan percakapan terbuka tentang tubuh mereka.
Mengajari anak untuk menyebut bagian tubuh secara tepat adalah langkah aman, karena 'predator' sering memangsa anak patuh yang kemungkinan tidak tahu kata 'vagina' atau 'penis'.
Menurut Gelperin, anak yang tidak bisa menyebut bagian tubuh pribadi ini secara akurat cenderung dilaporkan atas kasus pelecehan.
"Anda tidak perlu menununjukkan gambaran secara detail. Beri nama saja dan jelaskan bahwa wajar dan tidak apa-apa untuk menanyakan fungsi dari bagian tubuh tersebut," sambungnya.

2. Orang yang dapat mereka percaya
Sangat penting bagi anak-anak agar tahu bahwa ada orang dewasa yang dapat mereka percaya untuk berbagi masalah kesehatan reproduksi. Misalnya orangtua, guru, atau siapa pun yang dapat mereka andalkan saat terjadi hal-hal tak diinginkan.
3. Ajarkan kontrol diri
Masa prasekolah adalah waktu tepat bagi orangtua untuk mengajarkan tentang anatomi tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana.
Baca Juga: Di Jogja Putri Mahkota Denmark Bicara soal Kesehatan Reproduksi pada Remaja
"Ketika Anda mengajarkan mereka untuk menutup wajah saat bersin dan batuk dengan siku, (artinya) Anda juga mengajarkan cara mencegah penyakit dan membuat mereka sadar untuk tidak menyebarkan penyakit pada orang lain," kata Rice.