Suara.com - Dunia sedang dibuat was-was oleh wabah baru yang datang dari Wuhan, China.
Wabah tersebut awalnya diidentifikasi sebagai penyakit seperti pneumonia yang misterius. Hanya saja belum diketahui penyebab dan bagaimana cara penyebarannya.
Dunia pun sepakat menyebutnya sebagai virus corona dengan kode genom 2019-nCoV (Novel Coronavirus).
Usut punya usut, virus mematikan ini diduga berasal dari sebuah pasar ikan di kota Wuhan, China. Pasar tersebut menjual aneka makanan dan ikan yang berasal dari laut.
Tak hanya itu, pasar tersebut juga ternyata diketahui menjual makanan dari hewan eksotik seperti rakun dan kelelawar.
Dalam sebuah kesempatan, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantoro, sempat mengatakan bahwa dua per tiga penyakit infeksi baru yang muncul di dunia bersumber dari hewan.
Hewan, dalam kasus ini, bisa menjadi penular atau vektor, atau bahkan penyebab penyakit atau agen ke manusia.

Hewan juga dapat menjadi reservoir, atau membawa penyakit ke sumber penular lain.
Baca Juga: Thailand Karantina Pasien Keempat Positif Terinfeksi Virus Corona
Salah satu contohnya adalah kasus kelelawar yang menularkan virus ke babi dan hewan ternak yang nantinya dapat membuat manusia sakit.
Dalam kasus wabah mematikan dari Wuhan, dunia belum benar-benar sepakat bagaimana virus tersebut menginfeksi manusia.

Itu juga yang coba dikatakan oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Vensya Sitohang.
Ketika dikonfirmasi bagaimana virus tersebut menyebar, ia mengaku belum mendapatkan informasi mendalam.
"Itu semua berasal dari pasar. Kami tidak tahu penjelasannya bagaimana, apakah itu pasar makanan matang yang sudah diolah atau pasar basah.
Saya tidak bisa jelaskan lebih dalam karena belum jelas apakah itu karena makanan dari olahan atau apa," katanya, Rabu (22/1/2020).