Suara.com - Cuci Darah atau Tranplantasi? Kenali Ragam Pengobatan untuk Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal membutuhkan penanganan yang tidak sembarangan. Fungsi utama ginjal sebagai penyaring tubuh membuat pasien gagal ginjal wajib ditangani secara serius.
Dikatakan dokter, pasien penyakit gagal ginjal punya tiga pilihan untuk mengobati sakitnya yakni, hemodialisis atau cuci darah, transplantasi ginjal, dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).
Dokter spesialis penyakit dalam dr Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH menjelaskan, penentuan cara pengobatan gagal ginjal itu ditetapkan berdasarkan indikasi medis, terutama fungsi jantung.
"Masing-masing (pengobatan) punya kelebihan dan kekurangan," kata Aida dalam acara peringatan Hari Ginjal Dunia di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Menurut Aida, pengobatan terbaik dari tiga opsi itu sebenarnya transplantasi ginjal. Karena jika transplantasi berhasil, bisa menggantikan fungsi total ginjal dan seluruh tubuh.
"Tapi kelemahannya sulit mencari donor. Selama ini masih dari pendonor hidup. Pemerintah udah mulai insiasi untuk donor kadaver atau donor mayat," jelas Aida.
Sementara pengobatan hemodialisis paling umum dilakukan oleh penderita sakit ginjal. Pasien cukup datang ke fasilitas kesehatan 2 hingga 3 kali sesuai kebutuhan.

Aida mengatakan, kekurangan hemodialisis merupakan biayanya yang mahal dan harus dilakukan seumur hidup.
Baca Juga: Belajar dari Allan Wangsa, Ketahui Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda!
"Pasien juga keluar uang transport, kehilangan waktu kerja dan bersama keluarga. Tapi ada juga yang menyukai hemodialisis," kata Aida.