Masyarakat Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Memangnya Menular?

Sabtu, 04 April 2020 | 07:30 WIB
Masyarakat Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Memangnya Menular?
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. (FOTO ANTARA/Dok)

Suara.com - Penolakan masyarakat pada pemakaman jenazah pasien virus corona atau Covid-19 sempat ramai diberitakan beberapa hari belakangan.

Salah satu kekhawatiran masyarakat, bahwa jenazah terinfeksi Corona Covid-19 bisa menularkan virus pada masyarakat sekitar. Benarkah hal itu?

Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu takut jika ada pasien Corona Covid-19 yang dimakamkan di lingkungannya.

Syahrizal menjelaskan, virus Corona Covid-19 yang terdapat pada pasien meninggal tidak akan mungkin berkembang melalui tanah dan terjadi penularan.

[Desain Ema Rohimah/Data: Aulia]
[Desain Ema Rohimah/Data: Aulia]

"Kalau sudah dikuburkan dengan baik, dimasukkan dalam peti, berapa pun jarak pemakanan dengan penduduk itu pada dasarnya tidak berdampak penularan sama sekali," jelas Syahrizal pada siaran langsung melalui kanal Youtube Unusia TV, Jumat (3/4/2020).

Ia menjelaskan bahwa virus hanya mampu melakukan replikasi dalam sel tubuh yang masih hidup. Oleh sebab itu, jika pasien Covid-19 meninggal, virus tersebut seperti kehilangan tempat tinggal.

"Jadi kalau sudah meninggal praktis dia (virus) juga akan mati juga. Jadi tidak akan juga nanti perkembangan virus kemudian berkembang kepada masyarakat melalui tanah atau udara, tidak ada itu," paparnya.

Meski begitu, penanganan jenazah pasien Corona Covid-19 memang harus lakukan secara khusus, sama seperti wabah penyakit ebola, terang Syahrizal. Untuk itu keluarga pasien Corona Covid-19 yang meninggal sebaiknya menyerahkan penanganan jenazah kepada rumah sakit.

Karena cairan apa pun yang keluar dari tubuh jenazah berpotensi menularkan virus corona ke keluarga.

Baca Juga: Perhatian! KRL Beroperasi Hanya Sampai Pukul 20.00 Mulai 7 April

"Masyarakat harus legowo, kita serahkan ke rumah sakit. Kalau ingin lihat jenazah sebenarnya nggak apa. Jadi ketika jenazah ditangani di ruang jenazah itu sebenarnya keluarga bisa melihat. Tapi, pertama tidak boleh menyentuh, kedua harus menggunakan alat pelindung diri, mungkin masker atau sarung tangan," paparnya.

Oleh karena itu, Syahrizal mengingatkan agar masyarakat jangan mengucilkan pihak keluarga yang anggotanya meninggal akibat Corona Covid-19.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI