Greenfield merekomendasikan untuk membersihkan wajah dengan sabun wajah antijerawat sebelum mengenakan masker dan setelah Anda melepas masker.
Camp menyarankan Anda memakai toner bebas alkohol yang mengandung asam salisilat untuk membantu pengelupasan kimia. Lewati segala jenis pengelupasan mekanis (seperti scrub) karena dapat merusak kulit, terutama jika Anda memiliki jerawat aktif, karena bisa menyebarkan infeksi.
Pastikan semua produk yang Anda kenakan di wajah, seperti losion dan tabir surya, bersifat nonkomedogenik.
2. Kulit kering
Masker memang dapat mencegah penyebaran virus, tetapi dapat membuat kulit wajah jadi kering. Tandanya, kulit jadi merah, sensitif, dan kasar. "Kulit kering dapat terjadi jika masker terbuat dari bahan yang menyerap minyak alami kulit," kata Camp.
Perawatan:
Kembalikan keseimbangan kulit dengan krim yang mampu menjaga kelembapan kulit, seperti Vanicream, Vaniply Ointment, atau ceramide topikal.
3. Folikulitis
Tekanan tambahan pada pori-pori dapat menyebabkan folikulitis, suatu kondisi yang terjadi ketika folikel rambut menjadi meradang dan terinfeksi.
"Alat pelindung diri dapat menyebabkan lingkungan yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri dan jamur pada kulit, dan dapat menyebabkan folikulitis bakteri atau jamur," kata Greenfield.
Baca Juga: Studi: Selama Wabah Corona, Harus Pakai Masker Saat Berhubungan Intim
Tandanya, muncul benjolan kecil berwarna merah atau berisi nanah di sekitar folikel rambut.