Terpopuler: Benjolan Payudara Belum Tentu Kanker, Penyakit Genetik Langka

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2020 | 09:02 WIB
Terpopuler: Benjolan Payudara Belum Tentu Kanker, Penyakit Genetik Langka
Ilustrasi kanker payudara. (Shutterstock)

Suara.com - Bagi perempuan, menemukan benjolan pada payudara bisa terasa menakutkan. Padahal, dokter onkologi mengatakan tidak semua benjolan pada payudara itu adalah tumor ganas atau kanker. Benjolan pada payudara bisa juga muncul karena sebab lain. Lalu, apa saja penyebab benjolan pada payudara?

Berbeda dengan kanker yang lebih sering disebabkan oleh gaya hidup, kasus penyakit langka di dunia disebabkan karena kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua. Karena itu juga, beberapa penyakit langka sebenarnya bisa dicegah. Bagaimana caranya? 

Simak berita selengkapnya di bawah ini!

1. Dokter Onkologi: Benjolan pada Payudara Belum Tentu Kanker

Ilustrasi kanker payudara. (Redorbit.com/Thinkstoc)
Ilustrasi kanker payudara. (Redorbit.com/Thinkstoc)

Bagi perempuan, menemukan benjolan pada payudara bisa terasa menakutkan. Padahal, dokter onkologi mengatakan tidak semua benjolan pada payudara itu adalah tumor ganas atau kanker. Benjolan pada payudara bisa juga muncul karena sebab lain. Oleh sebab itu, tak perlu takut dan cemas saat menemukan benjolan ketika melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

"85 persen benjolan di payudara itu jinak, jadi jangan takut dulu. Jadi diperiksa saja dulu. Hanya 15 persen yang ternyata tumor ganas atau kanker," kata dokter spesialis bedah onkologi RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo, Sonar Soni Panigoro, dalam webinar Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2020, seperti dikutip dari Antara.

Baca selengkapnya

2. Penyakit Genetik Langka Sebenernya Bisa Dicegah, Lalu Apa Masalahnya?

(Shutterstock)
(Shutterstock)

Kebanyakan penyakit langka di dunia disebabkan karena kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua. Karena itu juga, beberapa penyakit langka sebenarnya bisa dicegah. 

Baca Juga: Penyakit Genetik Langka Sebenernya Bisa Dicegah, Lalu Apa Masalahnya?

Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan pencegahan bisa dilakukan melalui tes embrio. 

Baca selengkapnya

3. WHO Tak Sarankan Lockdown untuk Kendalikan Pandemi Covid-19, Kenapa?

Ilustrasi lockdown (Unsplash/Matt Seymour)
Ilustrasi lockdown (Unsplash/Matt Seymour)

Selama ini, lockdown atau karantina wilayah telah dilakukan banyak negara untuk membatasi penyebaran virus corona. Namun Badan Kesehatan Dunia atau WHO, melalui Utusan Khusus Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Urusan Pandemi COVID-19, dr. David Nabarro, mengatakan bahwa lembaga itu tidak menganjurkan lockdown sebagai jalan utama untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

"Kami meminta kepada semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian (wabah). Kembangkan sistem yang lebih baik untuk hal ini," kata Nabarro dalam sebuah wawancara dengan The Spectator, media yang berbasis di Inggris.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI