Tetapi uji coba WHO belum ditinjau oleh rekan sejawat, dan telah menarik beberapa kritik dari para peneliti sejak dipublikasikan secara daring.
Selain itu, Gilead Sciences, perusahaan yang memproduksi remdesivir, berpendapat bahwa studi WHO mungkin agak bias karena dokter dan pasien mengetahui obat mana yang sedang digunakan.
Entah membantu atau tidak, banyak permintaan remsedivir yang melonjak di seluruh dunia, membuat pasokan semakin berkurang.