Pertolongan Serangan Stroke dengan Tusuk Jari, Dokter: Itu Tidak Benar

Rabu, 28 Oktober 2020 | 19:20 WIB
Pertolongan Serangan Stroke dengan Tusuk Jari, Dokter: Itu Tidak Benar
Ilustrasi stroke. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi tidak benar, sudah sakit malah tambah infeksi," tutur dr. Herianto.

2. Tekanan darah bertambah tinggi

Menurut dr. Herianto pasien stroke erat kaitannya karena memiliki tekanan darah tinggi.

Parahnya jika serangan stroke terjadi bersamaan tekanan darah pasien sedang tinggi (hipertensi), tusukan jarum hanya semakin memparah hipertensinya.

"Orang kalau tensinya lagi tinggi, ditusuk jarinya malah tambah tinggi, tambah pendarahan malah tambah stroke," tuturnya.

3. Stroke terlambat ditangani

Berdasarkan pengalaman 17 tahun dr. Herianto sebagai dokter saraf yang menangani stroke, banyak waktu pasien terbuang karena saat kejadian stroke harusnya dibawa langsung ke rumah sakit tapi malah tersita dengan aksi tusuk jarum.

"Penanganan stroke itu ada golden periodenya, saat serangan terjadi pasien harus segera di bawa ke UGD (unit gawat darurat) rumah sakit sebelum 3 jam berlalu, mencegah kematian sel otak dan menyebabkan lumpuh, karena setiap menit ada jutaan sel otak yang mati, jadi harus cepat dibuka sumbatan penyebab strokenya," tutup dr. Herianto.

Baca Juga: Hari Stroke Sedunia 2020: Bisakah Stroke Menyerang Anak Muda?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI