Menurut dokter Blank, stres dapat menyebabkan perubahan gastrointestinal termasuk gejala iritasi usus besar, diare atau sembelit, sakit perut, hingga mual.
Penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Microbiology pada tahun 2017 menemukan bahwa tekanan dapat merusak mikrobioma yang membantu fungsi usus.
5. Pengaruhi Kesehatan Jantung

Hidup di bawah banyak tekanan saat stres bisa memberi tekanan juga pada jantung. Faktanya, ketika khawatir jantung Anda memompa lebih keras untuk mendistribusikan darah agar bersiap menghadapi ancaman.
"Stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak teratur," kata Dr. Ross kepada Bustle. Orang yang stres cenderung menunjukkan gejala penyakit kardiovaskular, serangan jantung, dan masalah jantung lainnya.