“Jika ditemukan bahwa risiko menjadi lebih besar dari pada manfaatnya,tentu ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi sejumlah pihak. Kalau memang ditemukan adanya risiko keamanan yang tinggi, kami pastikan akan cabut EUA tersebut,” tuturnya.
Adapun, rencananya pemberian vaksinasi ini berlangsung pada akhir 2020 mendatang. Nantinya vaksin ini menggunakan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dari Inggris dan Sinopharm dari China, yang sudah dibeli negara hingga jutaan dosis.