Kemampuan virus untuk menginfeksi orang lain dan membuat seseorang menular juga tergantung pada sistem kekebalannya.
Misalnya, mereka dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti perempuan yang dimaksud, dapat merasa lebih sulit untuk sepenuhnya menghapus viral load dari tubuh.
Kekurangan sistem kekebalan juga menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk tertular komplikasi parah akibat COVID-19.
Mengutip contoh perempuan yang tidak pernah memiliki gejala, para ilmuwan juga menyarankan bahwa orang yang tidak menunjukkan gejala dapat membawa virus untuk waktu yang lebih lama.
Rekor sebelumnya untuk siklus penularan terpanjang dengan COVID-19 dipatok pada 20 hari. Sementara periode 70 hari adalah kasus yang jarang terjadi. Oleh sebab itu perlu lebih banyak penelitian untuk menyimpulkan penularan virus.