Suara.com - Diseksi aorta merupakan salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang mengerikan. Diseksi aorta atau DA sendiri merupakan kondisi saat lapisan dalam pembuluh darah aorta robek dan terpisah dari lapisan tengah dinding aorta.
Salah satu gejala umum DA adalah keluhan nyeri dada, sesak napas dan gejala seperti stroke yaitu kesulitan bicara hingga lumpuh pada satu sisi tubuh.
Dikutip dari siaran tertulis dari Heartology Brawijaya Hospital Saharjo, tim dokter Indonesia pernah menangani pasien diseksi aorta dengan melakukan metode Operasi Hybrid yang dilakukan dalam tiga tahapan prosedur.
Pertama adalah Total Arch Replacement atau enggantian bagian aorta ascenden dan arcus aorta dengan menggunakan prostetic graft (graft buatan).
Kedua adalah Elephant Trunk atau pmasangan graft untuk mempermudah prosedur stenting selanjutnya. Ketiga, Thoracic Endovascular Aortic Repair (TEVAR) atau pemasangan stent graft pada descending aorta.
"Komplikasi yang terjadi setelah operasi hybrid lebih minim, karena pengerjaan dilakukan dua operasi sekaligus, membenahi aorta yang sobek dan memperbaiki pangkal aorta yang terdampak. Lalu, risiko kematian menjadi lebih rendah, dan karena itu semua angka harapan hidup jadi lebih tinggi," kata Ahli Bedah Thoraks dan Kardiovaskular dr Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV (K).
Untuk melakukan tindakan operasi hybrid, tim dokter harus melakukan pembiusan umum dengan akurasi yang sangat tinggi.
"Kesalahan dosis sedikit saja, dapat meyebabkan komplikasi yang bermakna untuk pasien ini. Komplikasi berupa kematian atau perdarahan atau ketidakstabilan hemodinamik yang pada akhirnya akan mempersulit proses operasi," tambah Dokter Anasthesi Kardiovaskular, dr. Anas Alatas, SpAn-KAKV.
Setelah itu, tim dokter melakukan sayatan membuka rongga dada dan menghubungkan heart lung machine dengan tubuh pasien. Dengan begitu, jantung dan paru pasien DA dapat diistirahatkan selama operasi yang berjalan sekitar lima sampai enam jam.
Baca Juga: Termasuk Sereal, Makan Biji-bijian Olahan Tingkatkan Risiko Sakit Jantung
Suhu tubuh pasien juga diturunkan bertahap hingga 23C. Dan ketika mengganti arcus aorta, aliran darah ke seluruh tubuh dihentikan, termasuk aliran darah ke jantung dan otak, ginjal, tungkai dan organ lainnya.