"Rencana kita untuk bisa mempercepat vaksinasi mencapai angka 750 ribu per hari, ini terpaksa kita terlambat. Artinya tidak akan sampai angka tersebut karena jumlah vaksin yang tidak sesuai dengan rencana," kata Nadia.
India belum memberikan perincian tentang lamanya pembatasan ekspornya, tetapi UNICEF, mitra distribusi COVAX, mengatakan bahwa pengiriman diperkirakan akan dilanjutkan pada Mei .
Keputusan India itu jadi yang terbaru dari serangkaian kemunduran untuk fasilitas COVAX, yang diandalkan oleh 64 negara miskin, setelah gangguan produksi dan kurangnya kontribusi pendanaan dari negara-negara kaya.